Selasa 28 Sep 2021 10:21 WIB

Muhammadiyah Pernah Dibid’ahkan karena Hal-Hal Ini

Pembaca bertanya soal perkara bid'ah yang dituduhkan pada Muhammadiyah pada 1926.

Red: Ani Nursalikah
Muhammadiyah Pernah Dibidahkan karena Hal-Hal Ini
Foto: Republika/ Nashih Nashrullah
Muhammadiyah Pernah Dibidahkan karena Hal-Hal Ini

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Isngadi Marwah Atmadja, Redaksi Suara Muhammadiyah yang tidak cakap memainkan semua jenis alat musik

Olahraga, alat musik bersenar (biola?), pakaian model Eropa, foto, dan penggunaan huruf latin untuk menulis ayat Qur’an dan hadits Nabi. Itulah lima bid’ah yang menyebabkan kaum kolot menyatakan Muhammadiyah sebagai perkumpulan “ingkar Nabi”.

Baca Juga

Dalam tulisan yang berjudul “Si Tukang Bid’ah di Tahun 1926” di Majalah Suara Muhammadiyah nomor 01 tahun 2021 penulis pernah menjanjikan akan menjelaskan jawaban tim redaksi SM pada seorang penanya tentang lima bid’ah yang dilakukan warga Muhammadiyah.

Pertanyaan itu diajukan oleh pelanggan Suara Muhammadiyah dengan nomor pelanggan 183 yang  bernama M. Moenawar bin Halil dan berdomisili di Kendal. Pertanyaan itu dijawab oleh Pemimpin Redaksi Suara Muhammadiyah (Abdul Azis). Pertanyaan dan jawaban ini dimuat di dalam Suara Muhammadiyah edisi Muharram tahun 1345/Juli 1926 halaman 331-332.

Bunyi pertanyaan sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah hukum sport (olah raga), misalnya Foetbal (sepak bola) dan sebagainya sedang olahraga itu sudah diharamkan dari pihak Islam kolot, karena hal itu ada tasabbuh (serupa) dengan orang kafir.
  2. Bagaimanakah hukumnya orang Islam belajar strijk (strijkenstrujent; alat musik bersenar yang digesek dengan busur; sejenis biola atau rebab), hal ini juga sudah diharamkan kaum Islam yang kolot.
  3. Bagaimanakah hukumnya orang Islam berpakaian cara Eropa (celana, jas, dll)? Karena ini hal juga ada tasabbuh dengan orang kafir.
  4. Bagaimanakah hukumnya orang Islam berpotret? Karena (ada) keterangan bahwa Malaikat Rahmat (tidak) suka masuk rumah yang di dalamnya ada gambar.
  5. Bagaimanakah hukumnya menulis Al-Qur’an atau hadits Nabi SAW dengan memakai huruf latin karena huruf latin ini dipandang oleh kaum kolot ada hina.

Baca juga : Kaum Muslim Hadapilah Kekerasan Ulama dengan Sikap Sabar

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement