Anak Pegawai KAI yang Meninggal Covid-19 Diberi Beasiswa
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Agus raharjo
PT KAI Daop 8 Surabaya akan mengoperasikan KA Arjuno ekspres relasi Surabaya - Malang (PP) dalam waktu dekat. | Foto: Dok. Humas PT KAI Daop 8 Surabaya
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- PT KAI (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya memberikan bantuan beasiswa kepada 12 anak pegawai PT KAI yang meninggal akibat Covid-19. Masing-masing anak yang berusia di bawah 21 tahun tersebut menerima bantuan sebesar Rp 7.600.000.
EVP Daerah Operasi 8 Surabaya, Heri Siswanto menjelaskan, selama pandemi Covid-19 berlangsung, khususnya pada varian delta yang lalu, banyak sekali para pekerja BUMN yang terpapar Covid-19. Bahkan, tidak sedikit karyawan yang meninggal dunia akibat virus mematikan tersebut.
"Hal ini tentunya memberikan dampak psikologis bagi keluarga, terutama sang anak yang masih harus melanjutkan pendidikan," kata Heri, Selasa (28/9).
Dengan adanya bantuan beasiswa, Heri berharap, ini dapat memberikan semangat kepada para penerima. Selain itu, langkah ini juga Termasuk bentuk perhatian dari perusahaan kepada keluarga pekerja yang meninggal akibat terpapar Covid 19. Total bantuan yang diberikan PT KAI Daop 8 Surabaya setidaknya mencapai Rp 91.200.000.
Pada kesempatan yang sama, PT Pegadaian (Persero) juga turut mendukung dengan memberikan bantuan beasiswa kepada enam anak pekerja KAI Daop 8 Surabaya. Lebih utamanya untuk anak yang berusia di bawah 15 tahun. Beasiswa yang diberikan senilai Rp 5 juta per anak dalam bentuk tabungan emas Pegadaian.
Heri Siswanto mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT Pegadaian (Persero) atas perhatian yang diberikan kepada KAI, khususnya Daop 8 Surabaya. Dukungan yang diberikan oleh Pegadaian ini merupakan bentuk kolaboratif antar BUMN. "Semoga kita dapat terus bersinergi," ujarnya.
Dengan diberikannya bantuan tersebut, diharapkan ini dapat memiliki manfaat yang signifikan. Kemudian juga membangkitkan kembali semangat kepada keluarga penerima beasiswa, khususnya kepada sang anak dalam menjalani kegiatan belajar. Sebab, dasar dari setiap negara adalah pendidikan para pemuda.