Selasa 28 Sep 2021 14:45 WIB

Tur Australia Guns N' Roses Kembali Diundur Setahun Lagi

Penggemar Guns N' Roses terpaksa menyimpan tiket konsernya selama dua tahun.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Grup band Guns N Roses. Konser band asal Amerika Serikat ini di Australia terpaksa digeser hingga tahun depan akibat penyebaran varian delta dari virus penyebab Covid-19.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Grup band Guns N Roses. Konser band asal Amerika Serikat ini di Australia terpaksa digeser hingga tahun depan akibat penyebaran varian delta dari virus penyebab Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggemar Guns N' Roses di Australia terpaksa menyimpan tiket konser yang telah mereka beli untuk satu tahun lagi. Sebab, band rock legendaris asal Amerika Serikat itu terpaksa menjadwal ulang tur Australia hingga November 2022.

Promotor Paul Dainty mengatakan, pihaknya telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba menegosiasikan jadwal tur di Australia bagi Guns N' Roses. Jika perundingan berhasil, Axl Rose, Slash, dan kawan-kawannya dapat memainkan tur rock stadion pertama di Australia sejak pandemi menutup industri musik langsung pada Maret tahun lalu.

Baca Juga

Persoalannya, wabah Covid-19 akibat serangan varian delta saat ini  merebak di wilayah New South Wales dan Victoria. Alhasil, tak memungkinkan untuk adanya kerumunan massa di stadion di negara bagian itu. Upaya promotor pun sampai sekarang masih belum berhasil.

Guns N 'Roses dijadwalkan untuk memainkan delapan konser luar ruangan di Australia dan Selandia Baru yang dimulai di Gold Coast pada 6 November. Tiket sudah dijual sejak November 2020, ketika  kesempatan untuk menggelar pertunjukan terbuka lewat protokol CovidSafe.

Kini, puluhan ribu penggemar fanatik Guns N' Roses harus memegang tiket mereka selama setahun lagi. Sebab, band baru bisa tampil di Perth pada 18 November 2022.

"Sejak Maret, kami telah mengadakan ratusan pertemuan untuk mencoba mendapatkan gelembung tur bersama pada November, tetapi dengan gejolak di New South Wales dan Victoria, semua upaya itu pupus. Saya pikir para penggemar cukup pengertian. Sekitar 95 persen orang tetap memegang tiket mereka," kata Dainty dikutip dari laman News AU, Selasa (28/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement