REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Chaniago mengatakan, ada empat titik lokasi bentrokan antarormas yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia. Seluruh kejadian bentrokan tersebut, sudah diselesaikan jajaran Polres dengan menggandeng Forkompimda setempat.
‘’Sudah diselesaikan oleh masing-masing Polres bersama Forkompinda setempat,’’ kata dia Selasa (28/9).
Dikatakan Erdi, bentrokan antarormas yang terjadi secara beruntun itu terjadi di Sumedang, Kabupaten Bandung, Sukabumi, dan Cianjur. Akibat bentrokan itu salah seorang anggota ormas meninggal dunia. Sejumlah pelaku bentrokan, kata dia, sudah diamankan polisi. ‘’Awalnya dari Sumedang, kemudian menyebar ke Kabupaten Bandung, Sukabumi dan Cianjur,’’ ujar dia.
Sejauh ini, kata Erdi, polisi belum menetapkan tersangka kasus bentrok antarormas di Cianjur yang menewaskan satu orang. Polisi, imbuh dia, masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Demikian pula dengan yang di Sumedang, Kabupaten Bandung dan Sukabumi. ‘’Pelaku bentrokan sudah diamankan polisi. Sedang dilakukan pendalaman,’’ imbuh dia.
Sebagaimana diketahui, Satreskrim Polres Sumedang masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap pelaku bentrok antarormas yang mengakibatkan tiga orang mengalami luka-luka.’’Masih dilakukan pemeriksaan terhadap tiga orang yang diduga pelaku pengeroyokan,’’ kata Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo, dalam keterangannya, Senin (27/9).
Eko mengatakan, sampai saat ini polisi belum menetapkan tersangka menyusul aksi bentrok yang terjadi Ahad (26/9) dini hari. Ia mengatakan sejumlah saksi telah dimintai keterangannya oleh polisi. Demikian juga barang bukti yang diamankan di tempat kejadia perkara (TKP) sudah disita. ‘’Ada empat saksi utama yang kita periksa secara intensif. Namun status mereka masih saksi. Kalau sudah memenuhi unsur segera ditetapkan tersangkanya,’’ ujar dia.
Eko meminta dua ormas yang terlibat bentrokan, yaitu Pemuda Pancasila dan BPPKB Banten bisa menahan diri. Menurut dia, pascabentrokan jajarannya bersama TNI membantu mediasi dua ormas yang bertikai. ‘’Sudah dilakukan mediasi. Polri dan TNI membantu mediasi pimpinan kedua ormas tersebut. Mereka sepakat tidak akan melakukan tindakan-tindakan yang bisa memperuncing suasana. Penegakkan hukum tetap kita jalankan,’’ tutur dia.
Sementara itu, Kasatreskrimn Polres Sumedang, AKP Yanto Selamet, mengatakan, bentrokan antarormas tersebut terjadi Ahad dini hari di Jl Mayor Abdurachman, Kecamatan Sumedang Utara. Posko Ormas BPPKB Banten diserang anggota Ormas PP yang berjumlah puluhan orang. ‘’Kejadian sekitar pukul 02.00 WIB. Ada tiga orang yang mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut," kata dia.
Aksi serupa juga terjadi di Kabupaten Bandung. Posko BPPKB di Kecamatan Cicalengka dirusak puluhan orang yang diduga anggota ormas PP. Akibat penyerangan tersebut, posko BPPKB mengalami kerusakan. ‘’Pengrusakan diduga akibat konflik yang terjadi di Sumedang. Ada bentrokan di sana (Sumedang) terus merembet ke sini,’’ kata Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan.
Atas peristiwa tersebut, kata Hendra, polisi kini tengah melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan dan beberapa barang bukti diamankan. ‘’Sedangkan dilakukan penyelidikan. Kami meminta kedua ormas untuk menahan diri,’’ imbuh dia.