Selasa 28 Sep 2021 15:26 WIB

PDIP Keberatan Pemilu Digelar Berdekatan dengan Ramadhan

PDIP keberatan pemilu dan pilpres digelar pada 15 Mei 2024.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Anggota DPR RI, Arief Wibowo
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Anggota DPR RI, Arief Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR RI, Arief Wibowo, menegaskan bahwa Fraksi PDIP keberatan dengan sikap  pemerintah yang mengusulkan pencoblosan pileg dan pilpres dilakukan pada 15 Mei 2024.  Menurutnya jadwal  tersebut dinilai terlalu dekat dengan bulan Ramadhan. 

"Ada satu soal di mana kalau dilakukan pada 15 Mei kita melewati bulan Ramadhan dan lebaran, terutama bulan Ramadhan itu bulan yang kita hormati. Sedianya tidak ada kegiatan politik apapun dalam bulan Ramadhan," kata Arief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/9).

Baca Juga

Dirinya menuturkan, jika pemungutan suara pilpres digelar 15 Mei 2024, maka jika ditarik mundur tiga bulan sebelum pencoblosan dinilai masih dalam massa kampanye. Sedangkan bulan Ramadhan diperkirakan akan jatuh pada bulan Maret, sementara idul fitri juga diperkirakan jatuh pada bulan April.

Baca juga : Hanya PDIP dan PSI yang Hadiri Paripurna Interpelasi Anies

"Nah saya kira harus bijak mempertimbangkan dengan matang dan baik bahwa pada masa Ramadhan itu seharusnya tidak perlu kampanye politik oleh partai, termasuk tim kampanye capres dan cawapres," ujarnya. 

Dirinya mengimbau kepada pemerintah bersama dengan stakeholder lainnya untuk mendalami, dan mengkaji secara seksama terkait jadwal pemungutan suara pilpres 2024. Selain itu dIrinya juga meminta pemerintah untuk melakukan exercise secara cermat dan detail dalam membangun sistem kepemiluan yang yang ajeg di masa yang akan datang. 

"Jadi apakah PDIP keberatan pemungutan suara pada 15 Mei karena meminta menimbang ulang, tentu pandangan kita keberatan terhadap pelaksanaan pemungutan suara pada tanggal 15 Mei," tegasnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement