REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan penanaman pohon mangrove bersama masyarakat dan meninjau titik terdampak abrasi di Pantai Wisata Raja Kecil, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Selasa (28/9). Ia berharap, penanaman pohon mangrove ini dapat memperbaiki kondisi di kawasan sekitar serta mengendalikan abrasi, dan mendukung pariwisata daerah.
"Kita harapkan nanti kawasan ini akan bisa kita perbaiki, kita rehabilitasi dalam rangka mengendalikan abrasi, dalam rangka juga mendukung ekowisata, pariwisata di daerah. Tentu saja kita harapkan juga mendukung ekonomi masyarakat di sekitar kawasan ini," ujar Jokowi dalam keterangan persnya yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Menurut Jokowi, rehabilitasi mangrove ini akan terus dilakukan, tidak hanya di Kabupaten Bengkalis, tapi juga di seluruh daerah di Indonesia. Rehabilitasi mangrove ini diperlukan karena mampu menyimpan karbon hingga lima kali lebih banyak daripada hutan tropis daratan. Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar pada penyerapan emisi karbon dan juga meneguhkan komitmen Indonesia terhadap upaya penanganan perubahan iklim dunia.
"Sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon dan ini meneguhkan komitmen kita terhadap Paris Agreement, terhadap perubahan iklim dunia. Pada 2021 ini, kita akan melakukan rehabilitasi mangrove di seluruh Tanah Air sebanyak 34 ribu hektare," jelas dia.
Dikutip dari siaran resmi Istana, kegiatan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Bengkalis dilakukan pada lahan seluas 1.292 hektare (tahun 2020 seluas 319 hektare dan tahun 2021 seluas 973 hektare) dengan melibatkan masyarakat lokal. Sedangkan penanaman mangrove bersama masyarakat di Pantai Wisata Raja Kecik, Kabupaten Bengkalis dilakukan pada lahan seluas kurang lebih tujuh hektare dari total luasan 100 hektare.