Selasa 28 Sep 2021 16:36 WIB

Mengenal Cold Sore, Luka Mirip Sariawan di Mulut

Ada tiga hal penting yang perlu diketahui mengenai cold sore.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Cold sore.
Foto: Shutterstock
Cold sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa hampir 67 persen populasi dunia memiliki herpes oral. Herpes oral merupakan faktor yang bertanggung jawab atas kemunculan cold sore.

Cold sore merupakan lesi atau lepuhan pada kulit yang muncul di wajah. Umumnya, cold sore muncul oada area di mulut atau sekitar bibir. Sekilas, tampilan cold sore terlihat seperti sariawan biasa.

Kemunculan cold sore sering kali dimulai dengan sensasi kesemutan, gatal, atau terbakar pada area yang terdampak. Setelah itu, akan muncul benjolan atau lepuhan di area tersebut pada kurun waktu satu hingga dua hari. Ketika lepuhan tersebut pecah, dia akan membentuk lapisan kerak.

Setidaknya ada tiga hal penting yang perlu diketahui mengenai cold sore. Berikut ini adalah ketiganya, seperti dilansir di The Independent, Selasa (28/9):

Penyebab cold sore

Cold sore disebabkan oleh virus bernama herpes simplex. Menurut NHS, ketika seseorang terinfeksi oleh herpes simpleks, virus tersebut akan menetap di kulit seumur hidup. Dalam kondisi tertentu, virus ini bisa kembali aktif dan memicu terjadinya cold sore.

Virus ini terdiri dari dua jenis, yaitu HSV-1 dan HSV-2. HSV-1 umumnya menyebabkan herpes oral dan merupakan jenis virus yang seringkali menyebabkan cold sore. Sedangkan HSV-2 merupakan virus yang umumnya menyebabkan herpes genital.

Seseorang bisa tertular HSV-1 melalui interaksi-interaksi umum. Misalnya, menggunakan alat makan yang sama, berbagi lip balm, serta berciuman dengan orang yang terinfeksi. Sebagian besar orang terinfeksi HSV-1 ketika mereka masih muda akibat berkontak dekat dengan orang yang memiliki cold sore.

Akan tetapi, gejala biasanya tak akan langsung muncul pada saat itu. Gejala bisa muncul cukup lama setelah interaksi terjadi, sehingga terkadang sulit untuk mengetahui seseorang sudah tertular oleh HSV-1.

Cara mencegah penularan cold sore

Mengingat kondisi ini sangat menular, orang yang sedang mengalami cold sore sangat disarankan untuk tidak menyentuh area lepuhan kecuali untuk mengaplikasikan obat. Pastikan untuk langsung mencuci tangan setelahnya.

Penderita cold sore juga disarankan untuk tidak menicum orang lain atau berbagi sesuatu dengan orang lain yang memungkinkan terjadinya kontak. Misalnya, penggunaan produk krim, handuk, alat makan, atau lipstik.

Hal lain yang perlu dilakukan oleh penderita cold sore adalah tidak mencium bayi. Tindakan ini dapat memicu terjadinya herpes neonatal. Herpes neonatal bisa sangat berbahaya bagi bayi kecil karena sistem imun mereka belum terbentuk dengan baik untuk melawan virus yang menginfeksi.

Upaya mengobati cold sore

Krim dan patches yang dijual bebas dapat memabntu mengobati cold sore dan membuatnya sembuh lebih cepat. Apoteker bisa membantu memberikan rekomendasi mengenai krim dan patches yang dijual bebas dan dapat dibeli tanpa resep dokter untuk mengobati cold sore.

Krim berperan untuk mempercepat proses penyembuhan. Sedangkan patches berfungsi untuk melindungi area kulit selama proses penyembuhan.

Selama masa penyembuhan, NHS merekomendasikan penderita cold sore untuk mengonsumsi makanan lembut dan dingin. Konsumsi parasetamol atau obat analgesik dan antipiretik lain dapat membantu meringankan nyeri dan bengkak.

Bila cold sore tak membaik setelah 10 hari, segera periksakan diri ke dokter. Lakukan juga pemeriksaan ke dokter bila lepuhan cold sore tampak sangat besar dan sakit, lalu disertai dengan bengkak, gusi sakit, dan nyeri di mulut. Pemilik sistem imun yang lemah juga perlu mendapatkan bantuan dokter bila mengalami cold sore

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement