Selasa 28 Sep 2021 16:36 WIB

Menkop: UMKM Tulang Punggung Pemulihan Ekonomi Nasional

Berdasar survei Kemenkop UKM, saat ini 75 persen UMKM sudah kembali berusaha.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memberikan paparannya secara daring saat menjadi pembicara pada acara Talkshow Bangkit Bareng yang diadakan dalam rangka HUT ke 26 Republika.co.id di Jakarta, Selasa (28/9/2021).
Foto: Republika/Edwin Putranto
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memberikan paparannya secara daring saat menjadi pembicara pada acara Talkshow Bangkit Bareng yang diadakan dalam rangka HUT ke 26 Republika.co.id di Jakarta, Selasa (28/9/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyatakan, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi. Alasannya sebanyak 99,9 persen pelaku usaha di Indonesia merupakan UMKM.

"Jadi kita sedang bekerja terus membina UMKM," ujar Teten dalam Talkshow #Bangkitbareng yang digelar Republika, Selasa (28/9). Dari hasil survei, kata dia, sekitar 75 persen UMKM sudah mulai bisa berusaha lagi saat ini.

Baca Juga

Menurutnya, angka tersebut cukup menggembirakan karena UMKM mampu bertahan hadapi pandemi. Salah satu cara pelaku UMKM bertahan yakni dengan terhubung ke ekosistem digital.

"Mereka yang terhubung ke ekosistem digital luar biasa. Baik yang bergerak di sektor makanan dan minuman, healthcare, dan lainnya," tutur dia.

Selain itu, kata Teten, UMKM bisa tetap berusaha karena adanya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menurutnya, program PEN seperti restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga, subsidi pajak, subsidi listrik, sudah tepat sasaran. Termasuk program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).

Demi mendukung UMKM, pemerintah pun mengharuskan sebanyak 40 persen belanja kementerian dan lembaga dialokasikan untuk UMKM. "Pasar digital guna mendorong beli produk UMKM juga dikembangkan. Lalu lewaf Smesco coba kita bantu pasarkan produk UMKM," jelas dia.

Teten menegaskan, supaya kondisi cepat normal, masyarakat maupun pelaku usaha perlu segera vaksinasi. Maka menggandeng Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan asosiasi usaha lainnya, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menggencarkan vaksinasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement