REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyatakan, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi. Alasannya sebanyak 99,9 persen pelaku usaha di Indonesia merupakan UMKM.
"Jadi kita sedang bekerja terus membina UMKM," ujar Teten dalam Talkshow #Bangkitbareng yang digelar Republika, Selasa (28/9). Dari hasil survei, kata dia, sekitar 75 persen UMKM sudah mulai bisa berusaha lagi saat ini.
Menurutnya, angka tersebut cukup menggembirakan karena UMKM mampu bertahan hadapi pandemi. Salah satu cara pelaku UMKM bertahan yakni dengan terhubung ke ekosistem digital.
"Mereka yang terhubung ke ekosistem digital luar biasa. Baik yang bergerak di sektor makanan dan minuman, healthcare, dan lainnya," tutur dia.
Selain itu, kata Teten, UMKM bisa tetap berusaha karena adanya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menurutnya, program PEN seperti restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga, subsidi pajak, subsidi listrik, sudah tepat sasaran. Termasuk program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).
Demi mendukung UMKM, pemerintah pun mengharuskan sebanyak 40 persen belanja kementerian dan lembaga dialokasikan untuk UMKM. "Pasar digital guna mendorong beli produk UMKM juga dikembangkan. Lalu lewaf Smesco coba kita bantu pasarkan produk UMKM," jelas dia.
Teten menegaskan, supaya kondisi cepat normal, masyarakat maupun pelaku usaha perlu segera vaksinasi. Maka menggandeng Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan asosiasi usaha lainnya, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menggencarkan vaksinasi.