Selasa 28 Sep 2021 17:22 WIB

Wali Kota Depok Tinjau Simulasi PTM Terbatas

Ini untuk memastikan pelaksanaan PTM Terbatas sesuai penerapan protokol kesehatan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Wali Kota Depok, Mohammad Idris.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok menggelar simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas untuk tingkat SD dan SMP yang diberlakukan selama dua hari, dari Selasa (28/9) hingga Rabu (29/9). Rencananya, PTM Terbatas akan dilaksanakan di Kota Depok pada Senin, 4 Oktober 2021.

Untuk memastikan pelaksanaan PTM Terbatas berjalan sesuai penerapan protokol kesehatan (prokes), Wali Kota Depok Mohammad Idris melakukan peninjauan berlangsungnya PTM Terbatas di SDN 01 Bojongsari, Kecamatan Bojongsari.

"Saya ingin memastikan pelaksanaannya menerapkan prokes yang ketat dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Saya juga mengingatkan para orang tuanya, utamanya juga anak-anaknya, untuk terus menjaga kesehatan, taati prokes, selalu gunakan masker dan cuci tangan," ujar Idris usai meninjau kegiatan simulasi PTM Terbatas di SDN Bojongsari 01, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Selasa (28/9).

Idris juga menyarankan kepada orang tua siswa untuk dapat menjemput putra-putrinya usai kegiatan PTM Terbatas. Hal ini demi menghindari siswa terpapar Covid-19 saat menuju dan pulang sekolah.

"Kalau yang jemput misal orang lain bagaimana, bukan orang tuanya. Nah itu harus diingatkan, tukang ojek misalnya, maskernya harus selalu dipakai. Jangan sampai anak kita menjadi korban," terang Idris.

Idris mengingatkan kepada guru agar selalu menjaga prokes. Sebab, sambung dia, masih ditemukan guru yang melanggar. Seperti makan dan minum bersama.

"Di masa Covid-19 itu harus hati-hati. Jangan karena solidaritas akhirnya minum satu gelas, makan satu piring. Tolong ini dihindari dulu sementara dan juga harap selalu jaga jarak serta pantau dengan ketat para siswa," kata Idris mengimbau.

Kepala Disdik Kota Depok, Wijayanto mengatakan, pelaksanan simulasi PTM Terbatas berlangsung mulai Selasa (28/9) dan kegiatan tersebut diikuti satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dua Taman Kanak-Kanak (TK), empat Sekolah Dasar (SD) Negeri, dan enam Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri.

"Alhamdulillah, pihak sekolah dan murid-murid siap. Kondisi sarana dan prasarananya arahan sesuai dengan aturan pengaturan jarak, jumlah tempat, waktu yang dibatasi, itu sudah diikuti," tegas Wijayanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement