REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Anggota DPRD Kabupaten Karawang Natala Sumedha menyayangkan pembelian dua unit mobil mewah sebagai kendaraan dinas Bupati dan Wakil Bupati di tengah masa pandemi Covid-19.
"Secara etika, pembelian mobil dinas bupati dan wakil bupati seharusnya ditunda dulu," kata Natala.
Alasannya karena saat ini masih dalam suasana pandemi dan kondisi keuangan APBD Karawang dalam keadaan belum memungkinkan, bahkan saat pembahasan anggaran mobil dinas, anggaran dalam kondisi defisit.
"Ketika tahun 2020 juga pembelian mobil dinas sempat dianggarkan. Saat itu dianggarkan dua jenis mobil untuk masing-masing bupati dan bupati, yakni jenis sedan dan jip," katanya.
Namun karena dalam kondisi pandemi, pihak legislatif saat itu keberatan jika harus membeli mobil dinas dua jenis untuk bupati dan wakil bupati. "Tetapi kok tiba-tiba sudah ada mobil dinas baru yang dipakai bupati dan wakil bupati, kami juga sempat kaget," katanya.
Ia menyayangkan pembelian mobil dinas mewah di masa pandemi, karena kemungkinan mobil dinas yang lama masih layak pakai. "Jadi memang pembelian mobil dinas itu ditunda dulu, karena dalam situasi pandemi ini sangat banyak masyarakat yang kesulitan secara ekonomi," katanya.
Sementara itu, mobil dinas bupati dan wakil bupati yang baru dibeli itu jenisnya Mazda CX-9 AWD, memiliki mesin 2.488 cc. Harganya untuk satu unit mencapai Rp 998,8 Juta atau hampir Rp 1 miliar.