REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sekolah di Kabupaten Tasikmalaya sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak beberapa pekan terakhir. Dalam pelaksanaannya, masih ditemukan pelanggaran protokol kesehatan (prokes).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengaku sempat meninjau pelaksanaan PTM di sekolah. Menurutnya, masih banyak anak sekolah yang berkerumun.
"Artinya kan masih ada kelengahan terhadap Covid. Itu sangat membahayakan. Memang sangat riskan sekali," kata Atang saat dihuhungi Republika.co.id, Selasa (28/9).
Kendati demikian, ia mengklaim, hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah akibat pelaksanaan PTM. Sejauh ini, menurut dia, pelaksanaan PTM di Kabupaten Tasikmalaya masih berjalan aman.
Karena itu, Atang meminta semua pihak sama-sama menjaga keselamatan para siswa di sekolah. Salah satunya dengan ikut mengawasi penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam pelaksaan PTM.
"Intinya semua harus ikut mengawasi. Jangan lengah. Ketika sudah divaksin juga masih ada yang terpapar," ujarnya.
PTM di Kabupaten Tasikmalaya, telah diizinkan sejak 23 Agustus. Namun, pekaksaan PTM masih dilakukan secara terbatas, dengan jumlah siswa maksimal 50 persen dari kapasitas.