REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin dan Kepala Staf Gabungan Mark Milley pada Selasa (28/9), mengakui kegagalan penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Di hadapan Senat, mereka mengatakan bahwa penarikan pasukan AS dan proses evakuasi mengalami kekacauan.
"Perang di Afghanistan tidak berakhir seperti yang kita inginkan, Taliban sekarang berkuasa di Kabul,” kata Milley kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat.
Milley memperingatkan bahwa, kembalinya Taliban di Afghanistan dapat berpotensi menimbulkan perang saudara. Dalam audiensi dengan Komite Angkatan Bersenjata Senat, Milley dan Kepala Komando Pusat Militer AS Frank McKenzie, telah memperingatkan penilaian profesional militer mereka kepada pemerintah. Menurut mereka, pemerintah yang didukung Barat di Kabul akan jatuh jika AS menarik semua pasukan.
“Analisis saya adalah bahwa penarikan yang dipercepat, tanpa memenuhi persyaratan khusus dan perlu, berisiko kehilangan keuntungan substansial yang dibuat di Afghanistan, merusak kredibilitas AS di seluruh dunia dan dapat memicu keruntuhan NSF dan pemerintah Afghanistan, yang mengakibatkan pengambilalihan Taliban sepenuhnya, atau perang saudara,” kata Milley, dilansir Aljazirah, Rabu (29/9).
Milley menyebut penarikan pasukan AS dari Afghanistan sebagai kegagalan strategis. Sementara itu, McKenzie mengatakan, dia juga telah menilai Kabul akan jatuh jika AS mundur.
“Pandangan saya adalah bahwa 2.500 pasukan adalah jumlah yang tepat untuk tetap (berada di Afghanistan), dan jika kita pergi di bawah angka itu, pada kenyataannya, kita mungkin akan menyaksikan runtuhnya pemerintah Afghanistan dan militer Afghanistan," kata McKenzie.
Pada Februari 2020, pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump mencapai kesepakatan dengan Taliban untuk menarik pasukan AS sepenuhnya dari Afghanistan pada 1 Mei 2021. Milley mengatakan kepada Senat bahwa, setelah pemilu pada November, dia menerima perintah dari Presiden Trump untuk melanjutkan penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Setelah membahas risiko penarikan pasukan dengan Gedung Putih, perintah itu direvisi untuk mengurangi pasukan AS menjadi 2.500. Milley mengatakan, Taliban tidak mematuhi persyaratan perjanjian.
Presiden AS Joe Biden melakukan peninjauan antarlembaga, setelah menjabat pada Januari lalu. Pada April, Biden mengumumkan penarikan pasukan AS dari Afghanistan yang dilakukan secara bertahap mulai Mei hingga 11 September. Kemudian tanggal batas akhir penarikan pasukan direvisi menjadi 31 Agustus.