REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yordania pada Selasa (28/9) mengajukan protes resmi kepada Israel atas pelanggaran di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.
Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Haitham Abu Al-Foul meminta Israel untuk menghormati Badan Wakaf Islam yang dikelola Yordania, yang mengawasi tempat-tempat suci di Yerusalem.
"Kementerian kami mengirim nota protes resmi untuk menuntut Israel menghentikan pelanggaran dan provokasinya dan menghormati status quo historis dan hukum serta kesucian masjid tersebut," kata Abu Al-Foul.
Dia mengecam penyerbuan pemukim Israel dalam jumlah besar ke kompleks masjid yang dilindungi polisi untuk merayakan hari raya Yahudi.
Jubir kemlu Yordania itu kembali menegaskan bahwa seluruh area kompleks Masjid Al-Aqsha adalah tempat ibadah eksklusif bagi umat Islam.
Sejak awal September, pemukim Israel merayakan sejumlah hari libur Yahudi, termasuk Rosh Hashanah - Tahun Baru Yahudi, Yom Kippur dan Sukkot. Bagi umat Islam, Al Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia. Israel menduduki Yerusalem Timur--kota tempat Al Aqsa berada--selama Perang Timur Tengah 1967. Negara itu secara resmi mencaplok seluruh kota tersebut pada 1980, dan kini mengklaimnya sebagai ibu kotanya - sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.