REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin meninjau urban farming 'Buruan Sae' yang berada di RT 07 RW 03, Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Rabu (29/9) pagi. Ia datang sekitar pukul 08.00 Wib didampingi Mendagri Tito Karnavian, Wagub Jabar Uu Ruhzanul Ulum dan Wali Kota Bandung, Oded M Danial.
Saat datang ke lokasi, KH Maruf Amin langsung berjalan menuju ke Urban Farming yang berada di atas sungai Cilimus. Mereka bersama-sama mengecek tanaman yang ditanam menggunakan hidroponik, pot dan lainnya serta berdialog dengan pengurus setempat.
Tanaman-tanaman pada urban farming tersebut dipajang memanjang pada area seluar 48 meter persegi. Total area urban farming di Kelurahan Pajajaran mencapai 400 meter persegi.
Pengurus Urban Farming Buruan Sae RT 07 RW 03, Kusdiana mengaku senang dapat dikunjungi oleh Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin karena kesempatan yang langka. Ia berharap kehadirannya dapat semakin meningkatkan motivasi untuk warga agar terus menanam.
"Alhamdulillah ini kesempatan yang langka yang dialami urban farming di Kota Bandung di wilayah kami beruntunh dikunjungi Wakil Presiden. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi untuk pegiat urban farming lainnya dan semakin semangat menanam," ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu (29/9).
Ia menuturkan, KH Maruf Amin saat berada di lokasi melihat seluruh tanaman di area urban farming. Wapres, lanjutnya mengapresiasi kegiatan urban farming yang dilakukan oleh masyarakat setempat.
"Tadi lihat stroberi, sayuran sama kolam ikan. Alhamdulillah beliau sangat mengapresiasi karena mungkin petani itu pekerjaan yang mulia," katanya.
Ia menuturkan, Wapres berpesan untuk giat menanam demi swasembada pangan dan ketahanan mandiri. Kusdiana melanjutkan urban farming yang berdiri sejak 2014 ini ditanami tanaman hias, tanaman buah dalam pot, sayuran dan tanaman obat.
"Ini dikelola warga RT 07 RW 03," ujarnya. Ia menuturkan, warga bisa ikut menanam tanaman dan memanfaatkan tanaman tersebut untuk keperluan sehari-hari.
Keberadaan urban farming yang sudah berjalan 7 tahun ini, ia mengaku memberikan dampak positif kepada masyarakat. Beberapa diantaranya masyarakat dapat memanfaatkan tanaman tersebut.
"Adanya urban farming diatas sungai ditanami jadi bau dari sungai gak tercium. Warga jadi sadar lingkungan tidak buang sampah ke sungai," katanya. Selain itu, warga relatif tidak terpengaruh oleh harga sayuran dan cabai karena menanam.