REPUBLIKA.CO.ID, LA PALMA -- Lahar merah panas dari gunung berapi yang menghancurkan pulau La Palma di Spanyol mencapai Samudra Atlantik pada Selasa (28/9) malam. Sembilan hari lahar itu mulai mengalir menuruni gunung kemudian menghancurkan bangunan dan menghancurkan tanaman.
Awan besar uap putih mengepul dari daerah Playa Nueva saat lahar melakukan kontak dengan laut. Foto-foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan lava menumpuk di dekat tebing.
Para pejabat mengatakan, lahar yang mengalir ke laut dapat memicu ledakan dan awan gas beracun. Layanan darurat Canary Islands mendesak warga yang berada di luar ruangan untuk segera menemukan tempat yang aman untuk berlindung.
"Ketika lahar mencapai laut, penguncian harus dipatuhi dengan ketat," kata direktur komite respons Pevolca, Miguel Angel Morcuende.
Lava telah mengalir di sisi barat gunung berapi Cumbre Vieja menuju laut sejak 19 September. Peristiwa ini menghancurkan hampir 600 rumah dan perkebunan pisang di La Palma, yang bertetangga dengan Tenerife di kepulauan Canary Islands di lepas pantai Afrika Utara.
Ribuan orang telah dievakuasi dan tiga desa pesisir dikunci pada Senin (16/9). Upaya untuk mengantisipasi pertemuan lahar di Samudra Atlantik.
Spanyol mengklasifikasikan La Palma sebagai zona bencana pada Selasa. Keputusan ini akan memicu dukungan keuangan pemerintah pusat untuk membantu pulau itu.
Juru bicara pemerintah Isabel Rodriguez, mengatakan pemerintah mengumumkan paket pertama sebesar 10,5 juta euro yang mencakup sekitar lima juta euro untuk membeli rumah. Sisanya untuk membeli furnitur dan barang-barang kebutuhan rumah tangga.