REPUBLIKA.CO.ID, LA PALMA -- Lava merah usai letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Spanyol telah mencapai lautan Samudera Atlantik pada Selasa (28/9) malam waktu setempat. Ini terjadi sembilan hari setelah erupsi gunung yang menghancurkan bangunan dan tanaman di sebagian wilayah terdekatnya.
Awan putih terlihat mengepul di atas awan dari daerah Playa Neuva saat lahar mencapai lautan. Foto-foto yang beredar di sosial media juga menunjukkan lava menumpuk di dekat tebing.
Otoritas lokal mengatakan, lahar yang mengalir ke laut dapat memicu ledakan dan awan gas beracun. Oleh karenanya, Layanan Darurat Kepulauan Canary mendesak orang-orang yang berada di luar ruangan untuk segera ke rumah ataupun menemukan tempat yang aman untuk berlindung.
Sejauh ini, belum ada laporan korban luka. "Ketika lahar mencapai laut, larangan atau lockdown harus dipatuhi dengan ketat," ujar Direktur Komite Response Pevolca, Miguel Angel Morcuende.
Lava telah mengalir di sisi barat gunung berapi Cumbre Vieja menuju laut sejak 19 September. Akibatnya hampir 600 rumah hancur dan perkebunan pisang di La Palma, yang bertetangga dengan Tenerife di kepulauan Canary Islands di lepas pantai Afrika Utara hancur.
Ribuan orang telah dievakuasi, sedangkan tiga desa pesisir ditutup pada Senin untuk mengantisipasi pertemuan lahar di Samudra Atlantik.
Spanyol mengklasifikasikan La Palma sebagai zona bencana pada Selasa.
Ini berarti sebuah langkah yang akan memicu dukungan keuangan untuk pulau itu.
Pemerintah mengumumkan paket pertama 10,5 juta euro (12,3 juta dolar AS). Juru bicara pemerintah Isabel Rodriguez mengatakan dana itu mencakup sekitar 5 juta euro untuk membeli rumah, dengan sisanya untuk memperoleh furnitur dan barang-barang rumah tangga penting.
Seorang warga yang dievakuasi dari desa Tacande de Arriba merasa gembira karena rumahnya masih berdiri dan kucing peliharaannya tidak terluka. "Perasaan yang bagus, perasaan yang fantastis," kata seorang warga La Palma, Gert Waegerle (75 tahun) yang melarikan diri dari lava dengan lima kura-kuranya tetapi harus meninggalkan kucing-kucing itu.
"Saya sangat senang karena pada akhirnya, semuanya baik-baik saja," ujarnya menambahkan.