REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA - Kerusuhan di penjara Guayaquil, Ekuador, menyebabkan 24 narapidana tewas dan 48 terluka. Bentrokan pecah antar geng di Lembaga Pemasyarakatan Litoral.
Akibat bentrokan ini, lima tahanan dipenggal kepalanya dan yang lainnya dibunuh dengan benda tajam, menurut pernyataan otoritas penjara. Sejumlah besar unit polisi dan militer dikerahkan ke penjara untuk mengendalikan kerusuhan.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan banyak tahanan naik ke atap penjara dan terdengar suara tembakan serta ledakan. Media lokal melaporkan kerusuhan bermula dari kericuhan antara anggota geng "Los Lobos" dan "Tiguerones".
Juli lalu, presiden Ekuador mengumumkan keadaan darurat di penjara-penjara setelah kerusuhan antar geng menyebabkan 22 narapidana tewas dan puluhan lainnya terluka.
Sekitar 38 ribu tahanan saat ini menjalani hukuman di 60 lembaga pemasyarakatan di Ekuador yang hanya bisa menampung 29 ribu tahanan. Kondisi ini kerap memicu kerusuhan di penjara.
Pada 24 Februari, setidaknya 80 tahanan tewas dalam kerusuhan yang terjadi secara bersamaan di fasilitas tahanan di tiga kota.