REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) Hadi Sukadi Alikodra mengungkapkan pentingnya menghindari komersialisasi yang dapat merusak Kebun Raya Bogor. Untuk itu, keberlanjutan Kebun Raya Bogor perlu dibahas bersama.
"Kita harus berkumpul lagi untuk meletakkan strategi yang baik dalam upaya serius memelihara dan menyelamatkan kebun raya," kata Hadi dalam webinar Arsitektur Lanskap IPB: "Apa Kata Mereka Tentang Kebun Raya" di Jakarta, Rabu.
Hadi menuturkan, keberadaan Kebun Raya Bogor sangat penting dan memberi banyak dampak positif bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat, terutama masyarakat sekitar. Kebun Raya Bogor menjadi satu kesatuan dari sistem perkotaan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan lingkungan dan masyarakat.
Keberadaan kebun raya juga memberikan dampak positif dari aspek ekonomi bagi masyarakat. Warga mendapat pemasukan dari kunjungan wisatawan ke kebun raya, dan penjualan makanan dan suvenir.
"Jangan ada komersialisasi-komersialisasi yang akhirnya membuat kebun raya rusak, akhirnya diprotes, dan sebagainya," ujar Hadi.
Kebun raya, menurut Hadi, mengusung lima tugas dan fungsi penting, yaitu konservasi tumbuhan, penelitian, pendidikan, wisata ilmiah dan jasa lingkungan. Ketiga fungsi pertama merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan menjadi acuan bersama seluruh kebun raya di dunia.
"Mengingat pentingnya keberadaan dan peranan kebun raya mari perluas, kembangkan, dan perbanyak kebun-kebun raya di berbagai daerah di Indonesia," ujarnya.