Rabu 29 Sep 2021 16:14 WIB

Pakar: Hindari Komersialisasi yang Rusak Kebun Raya Bogor

Pakar IPB mengungkapkan pentingnya menjaga keberlanjutan Kebun Raya Bogor.

Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah wisatawan bersantai di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (2/1/2021). Keberadaan Kebun Raya Bogor sangat penting dan memberi banyak dampak positif bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah wisatawan bersantai di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (2/1/2021). Keberadaan Kebun Raya Bogor sangat penting dan memberi banyak dampak positif bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) Hadi Sukadi Alikodra mengungkapkan pentingnya menghindari komersialisasi yang dapat merusak Kebun Raya Bogor. Untuk itu, keberlanjutan Kebun Raya Bogor perlu dibahas bersama.

"Kita harus berkumpul lagi untuk meletakkan strategi yang baik dalam upaya serius memelihara dan menyelamatkan kebun raya," kata Hadi dalam webinar Arsitektur Lanskap IPB: "Apa Kata Mereka Tentang Kebun Raya" di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Hadi menuturkan, keberadaan Kebun Raya Bogor sangat penting dan memberi banyak dampak positif bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat, terutama masyarakat sekitar. Kebun Raya Bogor menjadi satu kesatuan dari sistem perkotaan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan lingkungan dan masyarakat.

Keberadaan kebun raya juga memberikan dampak positif dari aspek ekonomi bagi masyarakat. Warga mendapat pemasukan dari kunjungan wisatawan ke kebun raya, dan penjualan makanan dan suvenir.

"Jangan ada komersialisasi-komersialisasi yang akhirnya membuat kebun raya rusak, akhirnya diprotes, dan sebagainya," ujar Hadi.

Kebun raya, menurut Hadi, mengusung lima tugas dan fungsi penting, yaitu konservasi tumbuhan, penelitian, pendidikan, wisata ilmiah dan jasa lingkungan. Ketiga fungsi pertama merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan menjadi acuan bersama seluruh kebun raya di dunia.

"Mengingat pentingnya keberadaan dan peranan kebun raya mari perluas, kembangkan, dan perbanyak kebun-kebun raya di berbagai daerah di Indonesia," ujarnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ ِۨاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ ࣖ
Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

(QS. At-Taubah ayat 24)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement