Rabu 29 Sep 2021 16:25 WIB

Perdana, Uni Eropa dan Arab Saudi Gelar Dialog HAM

Uni Eropa menyambut baik reformasi yang terjadi di Arab Saudi.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Perdana, Uni Eropa dan Arab Saudi Gelar Dialog HAM
Foto: AP/Cliff Owen
Perdana, Uni Eropa dan Arab Saudi Gelar Dialog HAM

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Uni Eropa (UE) menyambut baik reformasi yang terjadi di Arab Saudi dan menyoroti langkah-langkah penting yang dibuat untuk memajukan hak-hak perempuan di Kerajaan. Apresiasi itu disampaikan dalam siaran pers oleh Layanan Tindakan Eksternal Uni Eropa (EAS), layanan diplomatik Uni Eropa, pada Selasa (28/9). Apresiasi itu datang setelah dialog digelar antara Arab Saudi dan Uni Eropa di Brussels pada Senin (27/9) tentang berbagai topik.

"Uni Eropa menyambut baik reformasi yang terjadi di Arab Saudi, khususnya di bidang sosial-ekonomi, dan langkah-langkah signifikan telah diambil untuk memajukan hak-hak perempuan di Arab Saudi," demikian pernyataan EAS, dilansir di Arab News, Rabu (29/9).

Baca Juga

Dalam dialog tersebut, perwakilan Khusus Uni Eropa untuk Hak Asasi Manusia Eamon Gilmore memimpin delegasi Uni Eropa, sedangkan delegasi Saudi dipimpin oleh presiden Komisi Hak Asasi Manusia Saudi, Awwad Saleh Al-Awwad. Perwakilan dari negara-negara anggota UE juga hadir sebagai pengamat.

"Saya memimpin bersama, dengan Al-Awwad, Dialog Hak Asasi Manusia pertama antara UE dan Arab Saudi. Sebuah agenda yang sangat besar. Komunikasi dua arah itu penting," kata Gilmore dalam cicitan di Twitter.

Seorang juru bicara Komisi Hak Asasi Manusia Saudi mengatakan kepada Arab News, bahwa Al-Awwad menyoroti reformasi paling menonjol yang dicapai di Kerajaan dalam hak asasi manusia. Ia menyoroti pada periode singkat di mana reformasi dicapai, dan menyatakan bahwa faktor terpenting yang berkontribusi pada pencapaian reformasi ini adalah kehadiran kemauan politik yang diwakili dalam arahan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Uni Eropa mendorong otoritas Saudi untuk bekerja mencapai kenikmatan penuh perempuan atas semua hak asasi manusia. Dialog tersebut mencakup reformasi peradilan yang direncanakan dan mengakui perubahan yang baru-baru ini diperkenalkan dalam sistem kafala (sponsor), termasuk reformasi undang-undang perburuhan yang mulai berlaku pada Maret 2020.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement