Rabu 29 Sep 2021 16:30 WIB

Menkes Dapat Gelar Bangsawan dari Keraton Solo

Ada sejumlah pertimbangan Keraton Solo memberikan gelar kepada Budi Gunadi Sadikin.

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, didampingi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dan istri Raja Keraton Solo, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Paku Buwono Rabu (29/9).
Foto: dok Humas Pemkot Solo
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, didampingi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dan istri Raja Keraton Solo, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Paku Buwono Rabu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, mendapatkan gelar kebangsawanan dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo, pada Rabu (29/9). Pemberian gelar dilakukan seusai Menkes meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di kompleks Keraton Solo.

Sepekan sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, juga mendapatkan gelar kebangsawanan dari Keraton Solo. Gelar yang diterima Gibran yakni Kanjeng Pangeran Widura Nagara.

Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Dipokusumo, membenarkan ihwal pemberian gelar kebangsawanan kepada Menkes Budi. Menurutnya, Menkes memang sempat bertemu Raja Paku Buwono XIII di Sasana Parasdya."Iya. Dapat sesuatu kekancingan (gelar). Ada, tapi saya belum sempat melihat. Nanti saya kabari," kata Dipokusumo kepada wartawan.

Menurutnya, ada sejumlah pertimbangan Keraton Solo memberikan gelar kepada Budi Gunadi Sadikin. Salah satunya, kinerja Budi dalam penanganan Covid-19 yang dinilai baik. Keraton juga sudah melakukan komunikasi yang baik dengan Budi sebelum pemberian gelar tersebut. Selain itu, Menkes Budi dinilai peduli dengan para abdi dalem Keraton dan warga sekitar Keraton yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Ya, tentu karena penanganan Covid-19. Pertimbangannya, pertama, kami sebenarnya sudah ada komunikasi yang baik. Kedua, beliau pejabat tinggi dan pemilihan tempat vaksinasi di sini. Sehingga semakin mengerti arti penting sejarah budaya termasuk peninggalan sejarah itu bisa bermanfaat bagi masyarakat," paparnya.

Dia menambahkan, ketika ada pandemi Covid-19, Keraton Solo memiliki semacam pesan secara tradisional cara mengatasi pagebluk. Kegiatan yang digelar Keraton antara lain, upacara, doa bersama, dan tradisi labuhan.

Dipokusumo menyatakan, upacara pemberian gelar bagi Menkes Budi dan Wali Kota Gibran memang belum dilaksanakan. Namun, upacara bisa dilaksanakan kemudian hari lantaran saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19."Itu nanti kalau sudah tidak ada pandemi, itu seremonial. Seperti pernikahan, resepsinya bisa nanti," ujarnya.

Saat ditanya kemungkinan pemberian gelar kepada tokoh-tokoh lain, Dipokusumo berharap masih akan ada lagi. Sebab, hal itu menjadi salah satu pengangkatan nilai-nilai budaya bangsa. Agar masyarakat memahami jati diri bangsa.

Saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Pagelaran di sisi utara Keraton, Menkes Budi didampingi oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan istri Raja Keraton Solo, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Paku Buwono.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement