Rabu 29 Sep 2021 17:35 WIB

Putri KW Belum Bisa Sumbang Poin untuk Indonesia

Putri vs pemain tunggal putri Denmark peringkat 12 dunia, Mia Blichfeldt

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pemain tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani.
Foto: Djarum Badminton
Pemain tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri Kusuma Wardani masih belum bisa menyumbang poin bagi Indonesia saat dipercaya turun di tunggal putri saat menghadapi Denmark pada laga perebutan juara Grup C Piala Sudirman 2012. Denmark pun menyamakan kedudukan 1-1.

Bermain di partai kedua melawan pemain tunggal putri Denmark peringkat 12 dunia, Mia Blichfeldt, Putri mengakui memang sempat tegang. Apalagi ia melakoni pertandingan debut di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Rabu (29/9).

Meski masih gugup, juara Spain Masters 2021 ini mampu memberikan perlawanan kepada Mia. Putri yang berperingkat 136 dunia ini tidak ada rasa minder. Dia berani bertarung dengan Mia. Di gim pertama Putri memang kalah, 11-21.

"Saya agak tegang juga saat di awal. Tetapi dukungan dan support dari para senior yang menyemangati saya dari pinggir lapangan membuat saya lebih tenang dan bisa bermain lebih yakin," sebut Putri dalam keterangan tertulis, usai pertandingan.

Pada gim kedua, Putri makin yakin. Permainan lebih agresif dan mengurangi banyak kesalahan. Ia akhirnya menang 21-16. Sayang permainan yang mengantarkannya memenangi pertandingan di gim kedua, tidak bisa diterapkan lagi di gim ketiga.

Karena kena fault di awal gim ketiga, membuat fokusnya goyah. Ia kalah 14-21 di gim ini. "Kena fault tadi membuat fokus saya goyah. Kehilangan dua angka di awal ini memengaruhi penampilan saya di gim penentuan," jelas Putri.

Menurut Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky, Putri dipilih bertanding karena dalam persiapan terakhir, ia lebih siap dibandingkan dengan Gregoria Mariska Tunjung. Selain itu, Putri juga memiliki kecepatan dan rasa percaya diri.

"Tadi Putri cuma kurang konsisten. Ada ragu-ragu. Apalagi setelah kena fault ikut memengaruhi penampilan selanjutnya di gim ketiga," sebut Rionny.

Pelatih tunggal putri, Herli Djaenudin, mengakui anak asuhnya kurang konsisten. Ini sebabnya kemenangan di gim kedua tidak mampu dipertahankan Putri pada gim penentuan. "Kurang konsisten saja. Setelah unggul di gim kedua, Putri malah tidak bisa bermain baik lagi seperti ketika memenangi laga di gim kedua," ucap Herli.

Meski begitu, sebagai pemain muda, Putri mendapat banyak pelajaran penting di Piala Sudirman ini. Dia bisa bertemu dengan pemain-pemain ranking atas yang lebih senior.

"Semoga dia bisa belajar banyak dari pengalaman di Piala Sudirman. Kekalahan ini tentu harus menjadi pelajaran bagi Putri untuk berlatih lebih keras agar kelak bisa bersaing dengan pemain top dunia lain di laga-laga selanjutnya," kata Herli.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement