REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Rusia mengancam akan memblokir Youtube Alphabet Inc. Ancaman itu dilayangkan setelah platform tersebut menghapus saluran berbahasa Jerman Russia Today yang didukung negara.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia dalam keterangannya pada Rabu (29/9) mengatakan penghapusan saluran Russia Today merupakan sebuah agresi informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saat ini Rusia tengah mempertimbangkan sebuah proposal untuk mengambil tindakan balasan terhadap layanan hosting Youtube.

Youtube dalam keterangannya mengatakan saluran Russia Today berbahasa Jerman dihapus karena telah melanggar kebijakan misinformasi mengenai Covid-19. Namun mereka mengakui, langkah tersebut belum diterima dengan baik di Kremlin.

Pada Juli lalu, Rusia telah mengambil langkah hukum terhadap WhatsApp-Facebook karena dinilai gagal melokalisasi data pengguna di negara tersebut. Kantor berita Interfax dalam laporannya mengungkapkan tanggal pengadilan untuk kasus tersebut belum ditetapkan. WhatsApp dapat didenda antara satu hingga enam juta rubel jika dinyatakan bersalah atau melanggaran peraturan.

Pada bulan yang sama, pengadilan Rusia mendenda Alphabet Google sebesar tiga juta rubel. Perusahaan tersebut dinilai telah melanggar undang-undang data pribadi. Gugatan serupa diajukan Moskow terhadap Facebook dan Twitter.

Kasus-kasus tersebut merupakan bagian dari perselisihan yang lebih luas antara Rusia dan Big Tech. Moskow kerap mendenda raksasa media sosial karena gagal menghapus konten yang dilarang. Selain itu, Rusia pun selalu berusaha mendorong para perusahaan teknologi asing untuk membuka kantor di negara tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika