REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR resmi menerima nama Wakil Ketua DPR pengganti Azis Syamsuddin, yakni Lodewijk F Paulus. Nama tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto kepada Ketua DPR Azis Syamsuddin.
"Kami sudah menerima langsung surat dari Ketua Umum Golkar yang mengusulkan nama Pimpinan DPR RI yang akan menggantikan Bapak Azis Syamsuddin," ujar Puan di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/9).
Pembahasan ihwal pengganti Azis sudah dibicarakan oleh pimpinan DPR dalam rapat yang digelar Selasa (28/9). Namun kemarin, Puan menjelaskan bahwa DPR belum mendapatkan surat penggantian dari Partai Golkar.
"Partai Golkar mengirimkan surat terkait proses pergantian wakil ketua atau pimpinan DPR RI dari Partai Golkar. Kami kemudian sesuai mekanisme akan kemudian menjalankan mekanisme atau proses pergantian antar waktu itu," katanya.
Rencananya, DPR akan menyampaikan nama Lodewijk dalam rapat pimpinan Badan Musyawarah (Bamus) pimpinan DPR. Kemudian akan dibawa ke rapat paripurna DPR, yang rencananya akan digelar pada Kamis (30/9).
"Ini pergantian pimpinan DPR dari Partai Golkar, untuk segera diteruskan pada paripurna yang InsyaAllah besok akan dilaksanakan pada (rapat) paripurna per tanggal 30 September," ujar Puan.
Partai Golkar resmi menunjuk Sekretaris Jenderalnya, Lodewijk F Paulus sebagai Wakil Ketua DPR menggantikan Azis Syamsuddin yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Surat permohonannya telah diserahkan kepada Ketua DPR Puan Maharani hari ini.
"Partai Golkar telah memutuskan untuk menunjuk Saudara Lodewijk F Paulus sebagai calon Wakil Ketua DPR menggantikan Saudara Azis syamsuddin," ujar Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Keputusan penunjukkan Lodewijk sebagai wakil ketua DPR diambil pada rapat pleno Partai Golkar yang digelar pada Senin (27/9) malam. Hal tersebut juga sudah melewati mekanisme yang berlaku dan konsultasi kepada senior partai.
"Kami telah berkonsultasi dengan seluruh senior Partai Golkar di dewan pembina, dewan kehormatan, dan juga dewan pakar," ujar Airlangga.