Rabu 29 Sep 2021 19:46 WIB

Komoditas Kebutuhan Pokok di Padang Panjang Alami Fluktuasi

Secara umum fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Fuji Pratiwi
Pangan yang dipajang di pasar tradisional (ilustrasi). Beberapa komoditi pangan di Padang Panjang mengalami fluktuasi harga.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Pangan yang dipajang di pasar tradisional (ilustrasi). Beberapa komoditi pangan di Padang Panjang mengalami fluktuasi harga.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Beberapa komoditas kebutuhan pokok di Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, selama pekan ketiga dan keempat September ini, mengalami fluktuasi. Ada yang mengalami kenaikan harga dan ada beberapa komoditas yang harganya relatif cukup stabil.

“Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terhadap harga rata-rata 44 komoditas pangan strategis di Pasar Pusat Padang Panjang ada komoditas yang harga jualnya cukup stabil dan ada juga yang mengalami kenaikan," kata Kabag Perekonomian Setdako Padang Panjang, Putra Dewangga, Rabu (29/9).

Baca Juga

Putra menjelaskan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan yakni daging sapi naik Rp 5.000 dari Rp 130 ribu/kg menjadi Rp 135 ribu/kg. Cabai hijau naik menjadi Rp 26.500 dari sebelumnya Rp 26 ribu/kg. Cabai rawit juga naik Rp 500 dari Rp 40.500/kg menjadi Rp 41 ribu/kg. Cabai merah naik Rp 4.000 menjadi Rp 35 ribu dari sebelumnya Rp 31 ribu/kg. Bawang putih dari Rp 27 ribu naik menjadi Rp 27.500/kg. Kacang hijau dari Rp 25 ribu juga naik menjadi Rp.25.500/kg.

Selanjutnya, buncis naik Rp 4.000 menjadi Rp 12 ribu/kg dari sebelumnya Rp 8000. Wortel naik menjadi Rp 11 ribu/kg dari harga semula Rp 10 ribu. Bawang daun naik Rp 1.000 dari harga semula Rp 13 ribu/kg menjadi Rp 14 ribu/kg. Seledri naik menjadi Rp 24 ribu/kg dari sebelumnya Rp 20 ribu/kg.

Untuk harga komoditas beras kualitas I naik Rp 125 dari Rp 12 ribu/kg menjadi Rp 12.125/kg. Beras kualitas II naik Rp 63 dari Rp 11.250 menjadi Rp 11.313/kg.

Beberapa bahan komoditi yang mengalami penurunan, di antaranya daging ayam Broiler turun sebesar Rp 500 dari Rp 29 ribu/kg menjadi Rp 28.500/kg. Ikan asin yeri turun Rp 3.750 menjadi Rp 87.500/kg dari sebelumnya Rp 91.250/kg.

Menurut Putra, kenaikan tersebut terjadi secara spontan tergantung permintaan dan pasokan. Bahkan ada satu komoditi yang mengalami kenaikan harga hingga 50 persen yang disebabkan mulai berkurangnya pasokan stok komoditi di pasaran, sehingga mempengaruhi harga pasar.

Sebaliknya, untuk komoditas yang mengalami penurunan harga, dapat terjadi karena stok di pasar melebihi permintaan konsumen. "Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok itu, akibat pasokan berkurang dari produsen kepada pedagang yang ada di pasar, sementara kebutuhan tinggi. kami berharap harga kebutuhan pokok berlaku secara umum dan tidak terjadi kenaikan," ucap Putra.

Ia menambahkan, pada pekan keempat ada komoditas yang mengalami perubahan harga secara signifikan, yaitu buncis sebesar 50 persen. Namun, ini bukan termasuk komoditas strategis yang memengaruhi daya beli masyarakat secara umum.

"Secara umum fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran atau di bawah 25 persen," kata Putra menambahkan.

Kepada para pedagang, Putra mengimbau untuk tetap memasarkan dagangannya secara wajar dan sesuai dengan standar jual beli pasar yang berlaku dan tidak merugikan konsumen maupun pedagang itu sendiri.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement