REPUBLIKA.CO.ID, — Setiap manusia berharap agar hajatnya bisa terwujud dengan cepat. Namun demikian dalam perjalanannya terkadang ada saja orang-orang yang iri dan berupaya untuk menggagalkannya.
Karena itu sebagai Muslim perlu mengetahui cara melindungi hajat diri dari keburukan orang lain yang berupaya menggagalkannya.
Dewan Pakar Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Pasca-Tahfidz Bayt Alquran, KH Muhammad Arifin, menjelaskan dalam kitab Nashaih al-Ibad diterangkan bahwa merahasiakan hajat akan dapat membantu cepat tercapainya hajat tersebut.
Keterangan ini juga sesuai dengan hadits Rasulullah yang diriwayatkan Thabrani. Di mana Rasulullah menyampaikan agar membantu kelancaran hajat dengan cara merahasiakannya. Sebab setiap orang yang mendapatkan nikmat akan menjadi sasaran orang-orang yang hasad.
Kiai Arifin mencontohkan ketika seseorang berhajat untuk menimba ilmu di luar negeri, maka jangan terburu-buru untuk mengumumkan kepada orang lain hingga terlaksananya.
Atau lebih memilih untuk merahasiakannya hingga hajatnya itu terwujud. Sebab boleh jadi hajat itu diketahui orang jahat dan iri yang berupaya menggagalkan atau mengolok-olok ketika hajat tersebut tidak terwujud.
"Karena itu merahasiakan rencana itu akan semakin baik supaya rencana itu sukses. Jangan buru-buru mengumumkan rencana yang belum pasti. Disimpan saja, lakukan langkah-langkah sampai betul-betul sudah terbukti baru kita sampaikan pada orang lain," kata kiai Arifin dalam kajian virtual Bayt Alquran beberapa waktu lalu.
Kiai Arifin menilai pada masa kini orang-orang dengan mudah membagikan rencananya atau hajatnya besarnya di media sosial dengan harapan menarik perhatian pengguna medsos lainnya.