REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW selalu memberikan tuntunan yang sangat bermanfaat bagi umat manusia baik dari segi spiritual, maupun dari segi sosial, ekonomi, maupun kesehatan. Salah satunya adalah dengan memberi tuntunan bagaimana seseorang dapat sembuh dari penyakit hati dan penyakit fisik.
Agus Rahmadi Dkk dalam buku Hikmah Puasa Perspektif Hadis dan Medis menjelaskan puasa memang menjadi salah satu obat dari segala penyakit. Namun demikian, hal itu harus didasari dengan tuntunan syariat yang benar, mulai dari niat berpuasa hingga saat berbuka puasanya.
Sayangnya, tak sedikit masyarakat Muslim yang kurang disiplin dalam memilih makanan maupun minuman untuk berbuka puasa. Padahal ketika tubuh baru saja menjalani banyak aktivitas tanpa diiringi masuknya asupan apa pun, tubuh membutuhkan banyak cairan. Sehingga meminum air putih dengan kapasitas yang cukup sangat disarankan.
Selain meminum air putih, mengonsumsi madu juga dapat dijadikan sebagai ganti dari minuman yang mengandung pengawet. Sebab madu sangatlah bermanfaat bagi kesehatan. Dalam sebuah hadits disebutkan, Rasulullah SAW bersabda, “Alaikum bissyafa’aini; al-asli walqur’an,”. Yang artinya, “Hendaklah kalian menggunakan dua obat: madu dan Alquran,”.
Sementara dalam riwayat lain disebutkan, “An Abdillah bin Mas’ud RA; fi Alquran syifaa-ani, Alquranu wal-aslu, walquranu syifa-un limaa fii as-shuduri, wal-aslu syifaa-un min kulli da-in,”. Yang artinya, “Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud bahwa dalam Alquran terdapat dua obat; Alquran dan madu. Alquran sebagai obat hati, sedangkan madu sebagai obat berbagai macam penyakit.”.
Baca juga : Sholawat Badar, Mimpi Pria Berjubah Putih dan Perlawanan PKI
Itulah dua jenis obat yang yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk diperhatikan umatnya. Bahwa obat secara spiritual harus direlungi oleh segenap hati umat Muslim melalui Alquran. Sedangkan obat untuk penyakit berkaitan dengan fisik dapat menggunakan pola hidup sehat dan juga makanan yang baik dan halal seperti madu.