Kamis 30 Sep 2021 06:25 WIB

Merger Pelindo Dipastikan tak Ganggu Pelayanan

Terkait SDM, Pelindo akan melakukan rotasi dan evaluasi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Operator alat berat memindahkan kontainer dari truk trailer ke kereta api logistik di Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/9/2021). Kementerian BUMN akan melakukan merger terhadap PT Pelabuhan Indonesia I, II, III, dan IV.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Operator alat berat memindahkan kontainer dari truk trailer ke kereta api logistik di Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/9/2021). Kementerian BUMN akan melakukan merger terhadap PT Pelabuhan Indonesia I, II, III, dan IV.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pelindo III, Edi Priyanto memastikan, merger atau penggabungan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III dan IV tidak akan mengganggu pelayanan yang telah berjalan selama ini. Maka dari itu, kata dia, pengguna jasa tidak perlu khawatir dengan rencana tersebut.

Penggabungan Pelindo I, II, III, dan IV rencananya mulai dijalankan pada 1 Oktober 2021. "Tidak ada implikasi layanan Pelindo pascaperubahan nanti. Hanya akan ada standardisasi layanan setelah dilakukan merger," kata Edi di Surabaya, Rabu (29/9).

Baca Juga

Edi mengatakan, standardisasi dilakukan tidak hanya pada sistem kepelabuhanan yang lebih efisien, namun juga kompetensi sumber daya manusianya. Edi melanjutkan, setelah dilakukan merger, keputusan jajaran direksi atau direktur utama nantinya tetap ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang merupakan wadah bagi pemegang saham untuk mengambil keputusan penting. 

Terkait nasib karyawan, Edi menjelaskan seluruh karyawan yang berjumlah 7.000 akan dilakukan rotasi, dan dilakukan evaluasi per 3 hingga 4 bulan kemudian. Rotasi dilakukan tersebar di empat perusahaan operator pelabuhan, dan diharapkan akan terjadi pemerataan kompetensi sumber daya manusia pelabuhan se-Indonesia. 

"Pascalegal merger tentu ada rotasi terhadap sebanyak 7.000 karyawan, tentu dengan mempertimbangkan kompetensi dan formasi yang tersedia. Hal ini sesuai kebutuhan organisasi. Sebab tujuan dari integrasi Pelindo adalah standardisasi tidak hanya dalam hal sistem tapi juga kompetensi sumber daya manusianya," ujarnya. 

Edi menjelaskan, tahap awal transisi akan ditekankan pada manajemen. Sementara fungsi operasional pelabuhan dan terminal di berbagai daerah tetap berjalan seperti biasa. Edi menambahkan, untuk rotasi karyawan lebih diutamakan pada jabatan struktural, dimana sebanyak 70 karyawan di antaranya dipilih berdasarkan kompetensi dan kualifikasinya untuk menempati jabatan struktural di kantor pusat Jakarta.

"Ini yang akan membantu jajaran direksi untuk menyiapkan strategi bisnis di berbagai sektor kepelabuhanan yang lebih efisien," kata Edi.

Edi mengatakan, jajaran direksi dan komisaris serta penempatan jabatan struktural di kantor pusat Pelindo akan efektif bekerja setelah ditetapkan melalui RUPS. Selanjutnya di daerah yang sebelumnya menjadi kantor pusat bagi Pelindo 1 hingga IV akan otomatis menjadi operator regional pelabuhan yang masing-masing dipimpin kepala regional serta sekaligus membawahi kantor-kantor cabang yang sebelumnya berada di bawah naungan PT Pelindo I hingga IV.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement