Kamis 30 Sep 2021 07:16 WIB

Cegah Insiden Gagal Jantung dengan Deteksi Dini

Selama pandemi, banyak orang melewatkan jadwal pemeriksaan jantung ke dokter.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Cegah insiden gagal jantung dengan pemeriksaan dini (ilustrasi).
Foto: Foto : MgRol_92
Cegah insiden gagal jantung dengan pemeriksaan dini (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit jantung masih menjadi ancaman kesehatan dan kehidupan banyak orang. Karena itu, deteksi dini penyakit kardiovaskular dinilai sangat penting agar konsultasi dan pengobatan dapat segera dimulai. 

Hal itu dapat mencegah dan meminimalisasi insiden gagal jantung, henti jantung, atau serangan jantung dia antara pasien. Namun, karena pandemi Covid-19, proses deteksi dan pengobatan penyakit kardiovaskular ini menjadi cukup sulit dilakukan. 

Bagi para pasien, terutama yang rentan dan berisiko tertular Covid-19, kebanyakan disarankan untuk tinggal di rumah. Alhasil mereka enggan pergi ke rumah sakit karena takut. 

Jadwal pengobatan teratur dengan dokter pun akhirnya terlewatkan. Pada saat yang sama, arahan untuk tetap di rumah juga membuat orang-orang kesulitan melakukan aktivitas fisik yang bermanfaat terhadap kesehatan, seperti olahraga.

“Kami melihat penggunaan teknologi digital sebagai alat perawatan kesehatan efektif dengan memperluas akses ke pencegahan penyakit, pengobatan dan menjaga kesehatan pasien. Teknologi dan data telah membantu kita menjembatani kesenjangan dengan cepat,” kata pendiri Medix Group, Sigal Atzmon, dalam rangka Hari Jantung Sedunia, Rabu (29/9).

Pemanfaatan digital dapat diandalkan untuk pencegahan, diagnosis, dan perawatan kondisi kesehatan jantung yang lebih baik. Jaringan digital disebut Sigal memiliki kekuatan untuk menghubungkan pasien dengan siapa pun yang mereka butuhkan, mulai dari keluarga dan teman hingga dokter dan spesialis, secara real-time, 24 jam sehari.

“Kita juga bisa menggunakan teknologi dan data untuk mencegah terjadinya insiden gagal jantung, henti jantung, atau serangan jantung,” ujar Sigal. 

Dengan banyaknya aplikasi ponsel pintar dan perangkat yang tersedia di pasaran, orang dapat menggunakan perangkat tersebut untuk menjaga kesehatan melalui diet dan olahraga. Penting pula untuk mengetahui perbedaan gejala serangan jantung yang dialami pria dan wanita agar dapat menyelamatkan nyawa. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement