REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pelatih Thomas Tuchel mengakui Chelsea tidak cukup baik dalam kekalahan mengejutkan 1-0 di tangan Juventus pada fase grup Liga Champions, Kamis (30/9) dini hari WIB. Satu gol dari Federico Chiesa sudah cukup bagi Juve untuk mencatatkan kemenangan penting, dan clean sheet pertama dalam lebih dari 20 pertandingan.
Sementara itu, Tuchel dibiarkan menyesali kekalahan kedua dalam waktu seminggu, setelah sebelumnya kalah dari Manchester City. Berbicara kepada BT Sport setelah pertandingan, Tuchel menyatakan bahwa timnya seharusnya tidak kebobolan gol seperti yang dicetak Chiesa, yang dicetak hanya 11 detik memasuki babak kedua.
"Mustahil pada level seperti ini untuk kebobolan gol mudah seperti ini di detik-detik pertama babak kedua. Ketika Anda tahu apa yang akan terjadi dan Anda memiliki organisasi pertahanan seperti yang kami miliki, biasanya mungkin bagi kami untuk mempertahankannya – tetapi kami mendapat hukuman karenanya," kata Tuchel dikutip dari 90min, Kamis (30/9).
Tuchel juga meluangkan waktu untuk menjelaskan apa yang salah secara keseluruhan, menyatakan bahwa timnya tidak cukup tajam dalam menyerang dan membiarkan Juve lolos di awal pertandingan.
"Kami memulai tidak cukup tajam – kami memiliki penguasaan bola tetapi saya pikir 12-15 menit pertama kami bisa lebih banyak melukai mereka, kami bisa lebih tajam. Ada begitu banyak ruang, kami bisa memasukkan bola yang jauh lebih berbahaya ke dalam kotak mereka dan memberikan lebih banyak masalah," jelasnya.
Menurutnya ini adalah dua kekalahan krusial di mana The Blues tidak bisa mencetak angka. Dia menegaskan bahwa itu seharusnya tidak terjadi di level seperti ini.
"Kami berjuang untuk menciptakan ritme kami sendiri karena mereka begitu dalam dan sangat pasif, jadi kami berjuang untuk menemukan intensitas kami sendiri karena inilah yang perlu Anda lakukan untuk menemukan ruang," kata Tuchel.
"Kami sangat bagus kemarin dalam latihan, dan tidak cukup baik atau cukup bebas hari ini Saya tidak tahu mengapa. Saya merasa kami agak lambat, lelah, lambat secara mental dengan pengambilan keputusan kami," keluhnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika