REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Organisasi daerah tertua di Jawa Barat, Paguyuban Pasundan meresmikan Kompleks Sekolah Terintegrasi Pasundan di SMA Pasundan 3 dan 7 di Jalan Kebon Jati No 31 Kota Bandung.
Ketua PB Paguyuban Pasundan Prof HM Didi Turmudzi menuturkan, pembangunan gedung tersebut merupakan simbolisme dalam membangun kembali kejayaan Pasundan pada masa lalu.
"Jadi bangunan Pasundan yang ini memiliki warna dan ciri khas tersendiri yang diikuti dengan keseriusan peningkatan sumber daya manusia atau SDM," ujarnya.
Dia menjelaskan peresmian bangunan baru ini juga merupakan refleksi sekaligus reevaluasi dari Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan yang telah berdiri sejak tahun 1992.
"Banyak yang harus kita lakukan dalam mengembangkan pendidikan Pasundan, di samping infrastruktur juga kurikulum, karena saat ini perubahan terjadi dan persaingan juga ketat," ujarnya.
Paguyuban Pasundan, kata Prof Didi, saat ini terus berkomitmen untuk membangun karakter para peserta didiknya yang memiliki karakter pantang menyerah, pemberani, mampu beradaptasi dan mempunyai kompetensi yang unggul.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan bahwa megahnya bangunan sekolah Pasundan yang saat ini diresmikan adalah berkat kolaborasi dari semua pihak.
"Bangunan ini bukti dari perjuangan bersama, baik pengurus yang lama, maupun yang baru, para kepala sekolah dan guru yang bekerja keras untuk mewujudkan impian masyarakat Pasundan, yakni memiliki gedung sekolah yang bagus," kata dia.
Pihaknya berharap dengan hadirnya gedung sekolah baru ini dapat diikuti oleh sekolah di bawah pengelolaan Paguyuban Pasundan.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan Dr Dadang Mulyana menambahkan, dalam mengembalikan kejayaan Paguyuban Pasundan masa lampau, maka salah satu garapan terdepannya adalah YPDM Pasundan.
Menurut Dadang, Pengurus YPDM Pasundan mencoba merancang strategi dan langkah-langkah untuk merealisasikan itu semua. Salah satunya pembangunan infrastruktur yang berorientasi pada upaya peningkatan layanan baik dalam proses pembelajaran kepada siswa, pelayanan guru dalam mengajar, maupun pelayanan tendik dalam tugas administrasi pendidikan.
Dadang menuturkan, sehebat apapun sekolah Pasundan jika tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai maka hanya akan menjadi omong kosong saja.
Pembangunan sekolah ini beriringan dengan peningkatan layanan dan gedung didesain tidak seperti hotel, ataupun tempat wisata melainkan lebih pada pemenuhan kemudahan dan kenyamanan siswa dalam belajar seperti adanya laboratorium, teknologi infornasi, dan halaman yang dapat dimanfaatkan oleh siswa di waktu luang untuk belajar.