REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengatakan kerusuhan penjara terburuk di negara itu tembus 116 orang. Ia menambahkan akan mengirim pasukan keamanan tambahan dan menambah anggaran agar peristiwa serupa tidak terulang.
Sekitar 80 orang narapidana terluka dalam kerusuhan yang terjadi pada Selasa (28/9) malam lalu. Penitenciaria del Litoral di Provinsi Guayas sudah lama menjadi tempat bentrokan antara geng yang memperebutkan kekuasaan di penjara tersebut.
"Sangat disayangkan kelompok penjahat mencoba mengubah penjara jadi medan perang untuk memperebutkan kekuasaan, saya meminta Tuhan memberkati Ekuada dan kami dapat menghindari korban tewas," kata Lasso di terbesar di Ekuador, Guayaquil, Kamis (30/9).
Kerusuhan pada Selasa lalu menjadi yang paling mematikan yang pernah terjadi di pusat pemasyarakatan Ekuador. Bentrokan serupa pernah terjadi pada bulan Februari dan Juli 2021 di berbagai penjara di seluruh negara Amerika Latin itu. Sebanyak 79 orang tewas pada bentrokan bulan Februari dan 22 orang pada bulan Juli.