Kamis 30 Sep 2021 13:19 WIB

CDC Imbau Wanita Hamil Segera Divaksinasi Covid-19

Menurut CDC, hanya 31 persen orang hamil yang telah divaksinasi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Puluhan ibu hamil mengantre ketika mengikuti vaksinasi COVID-19 untuk ibu hamil di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/9/2021). Vaksinasi COVID-19 untuk ibu hamil tersebut menargetkan sedikitnya 1.200 ibu hamil untuk divaksin.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Puluhan ibu hamil mengantre ketika mengikuti vaksinasi COVID-19 untuk ibu hamil di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/9/2021). Vaksinasi COVID-19 untuk ibu hamil tersebut menargetkan sedikitnya 1.200 ibu hamil untuk divaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengeluarkan rekomendasi mendesak pada hari Rabu (29/9). Rekomendasi diberikan untuk wanita hamil dan mereka yang baru saja melahirkan untuk divaksinasi terhadap virus corona.

Wanita yang mencoba atau berencana untuk hamil dan mereka yang sedang menyusui juga harus divaksinasi. Menurut CDC, hanya 31 persen orang hamil yang telah divaksinasi. Hasilnya, ribuan ibu hamil dirawat di rumah sakit dan lebih dari 160 meninggal.

 

"CDC sangat merekomendasikan vaksinasi COVID-19 baik sebelum atau selama kehamilan karena manfaat vaksinasi lebih besar daripada risiko yang diketahui atau potensial," kata CDC dalam peringatan kesehatan, dilansir di CNN, Kamis (30/9).

 

"Hingga 27 September 2021, lebih dari 125 ribu kasus COVID-19 yang dikonfirmasi laboratorium telah dilaporkan pada orang hamil, termasuk lebih dari 22 ribu kasus rawat inap dan 161 kematian," tambahnya.

 

CDC mengatakan 22 wanita hamil telah meninggal pada bulan Agustus saja, bulan terburuk dari pandemi.

 

Data dari Jaringan Pengawasan Rawat Inap Terkait COVID-19 (COVID-NET) pada tahun 2021 menunjukkan bahwa sekitar 97 persen ibu hamil yang dirawat di rumah sakit (baik karena sakit atau karena persalinan) dengan infeksi SARS-CoV-2 yang dikonfirmasi tidak divaksinasi.

 

Baca juga : Efek Samping Booster Vaksin Covid-19 Serupa Dosis 2

 

Risikonya bukan hanya pada ibu. Covid-19 pada kehamilan dapat menyebabkan kelahiran prematur atau bayi yang lahir sakit sehingga harus langsung dibawa ke unit perawatan intensif neonatal atau NICU. Hasil kehamilan yang merugikan lainnya, seperti lahir mati, telah dilaporkan.

 

"Cakupan vaksinasi tertinggi di antara orang Asia yang hamil (45,7 persen), tetapi lebih rendah di antara orang hamil Hispanik atau Latin (25 persen), dan terendah di antara orang hamil kulit hitam (15,6 persen)," tambah CDC dalam sebuah pernyataan.

 

Kehamilan bisa menjadi waktu yang spesial dan juga waktu yang menegangkan. Kehamilan selama pandemi merupakan kekhawatiran tambahan bagi keluarga. 

 

"Saya sangat mendorong mereka yang sedang hamil atau mempertimbangkan kehamilan untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan mereka tentang manfaat perlindungan dari vaksin COVID-19 untuk menjaga bayi mereka dan diri mereka sendiri aman," kata Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement