Pemkot Kediri Gelar Konsultasi Publik Pembangunan Jalan Tol
Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi Pembangunan Jalan Tol | Foto: dok. Republika
REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar konsultasi publik terkait dengan rencana pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung, guna memetakan berbagai masalah sosial dampak dari pembangunan jalan itu terutama di Kota Kediri.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Kediri Chevy Ning Suyudi mengemukakan kegiatan konsultasi ini digelar untuk sosialisasi terkait dengan pembangunan jalan tol yang melintas di Kediri.
"Akan ada dampak-dampak yang terjadi dari pembangunan jalan tol. Kami adakan konsultasi publik supaya menerima masukan dari warga atau lingkungan yang terdampak jalan tol," kata dia.
Ia menambahkan, masukan dari warga tersebut nantinya akan dijadikan dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) yang menjadi dasar pembangunan Detail Engineering Design (DED) jalan tol tersebut.
"Sehingga harapannya setelah studi amdal dilalui, tidak ada lagi kendala yang tidak diantisipasi," ujar dia.
Dirinya mengungkapkan di kota, masalah yang sering terjadi adalah sampah, banjir dan kemacetan. Untuk itu, hal-hal tersebut harus diantisipasi.
Terkait dengan jumlah daerah yang terdampak pembangunan jalan tol di Kota Kediri, Chevy mengatakan ada delapan kelurahan, yakni Kelurahan Mrican, Gayam, Ngampel, Bujel, Mojoroto, Sukorame, Pojok di Kecamatan Mojoroto, dan Kelurahan Semampir, Kota Kediri.
Untuk rencana pembangunan jalan tol itu, sesuai dengan informasi akan digelar pada 2022 dan pada 2023 diharapkan bisa beroperasi. Saat ini, pemkot juga belum memastikan untuk kebutuhan pengeluaran terkait dengan pembangunan jalan tol tersebut.
Pemkot masih menunggu hasil kajian, baru ke depannya bisa menentukan kebutuhan dan membahas soal anggaran daerah.
Lingkup jalan tol Kediri-Tulungagung meliputi jalan tol sepanjang kurang lebih 44,51 kilometer di Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Tulungagung. Untuk Kota Kediri jalannya adalah 5,925 kilometer.
Simpang susun ada di Kediri, Simpang Susun Bulawen, Simpang Susun Mojo, Simpang Susun Karangrejo, dan Simpang Susun Tulungagung.Selain itu, akan ada dua rest area tipe A, dua unit kantor pengelola jalan tol Kediri-Tulungagung.
Nantinya tol penghubung Kertosono ke arah Kediri ini akan terintegrasi dengan bandara baru yang juga tengah dibangun di Kediri. Proyek ini juga sudah masuk dalam putusan PSN (Proyek Strategis Nasional) dan sudah disetujui.