Mahasiswa UMS Bisa Lulus Tanpa Skripsi
Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). | Foto: Humas UMS
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merespons positif kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) tentang standar penelitian di perguruan tinggi nasional. Melalui kebijakan tersebut, mahasiswa UMS dapat lulus tanpa skripsi.
Wakil Rektor Bidang Akademik UMS, Harun Joko Prayitno, mengatakan, kebijakan lulus tanpa skripsi mengacu pada SK Rektor UMS Nomor 155/II/2017, tentang bimbingan tugas akhir/skripsi, serta Permenristek Dikti RI Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penelitian Permendikbud RI Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi.
Dia menjelaskan, kebijakan baru lulus tanpa skripsi ini melalui subsidi publikasi bereputasi Internasional.
"Program ini diharapkan mampu menumbuhkan inovasi dan mendorong pengembangan talenta dari lulusan program sarjana," kata Harun seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (29/9) malam.
Harun memaparkan, syaratnya wajib melakukan dan menyusun Tugas Akhir (TA) berupa Karya Tulis Ilmiah (KTI). Bagi mahasiswa program Sarjana (S1) berupa Karya Tulis Ilmiah, tesis untuk program magister (S2), dan disertasi bagi mahasiswa program doktor (S3).
Harun menegaskan, fokus dari bimbingan tugas akhir atau karya tulis ilmiah ini, diarahkan pada salah satu luaran atau Outcame Based Education (OBE). Bentuk luaran program ini berupa salah satu bentuk nyata proses akademik yang dihasikkan mahasiswa dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan dinyatakan layak berdasarkan kriteria yang ditetapkan untuk mendapatkan dukungan bantuan pendanaan dari Program Talenta Inovasi Indonesia.
"Selain mahasiswa bebas skripsi, mereka juga mendapat bantuan pendanaan publikasi," ungkap Guru Besar Bidang Ilmu Prakmatik dan Pengajarannya tersebut.
Program ini mengacu pada pedoman program talenta inovasi Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek Tahun 2021. Tujuannya untuk mendukung lahirnya ide-ide atau kreativitas cemerlang para mahasiswa yang dapat menyelesaikan masalah bangsa dan dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia. Hal itu sejalan dengan penetapan program OBE UMS Juni tahun 2021.
Menurut Harun, pembelajaran UMS berbasis OBE pada prinsipnya merupakan konkresitasi dari Pengembangan Talenta Inovasi Indonesia (PTII) sebagaimana edaran dan panduan PTII tersebut.
"Dengan demikian mahasiswa dapat menyelesaikan studinya sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Selain itu program ini untuk memayungi mahasiswa yang ingin menggunakan alternatif lulus tanpa skripsi," ujarnya.