Kamis 30 Sep 2021 15:15 WIB

Marinir AS Sempat Hina Taliban, Tapi Coretan Itu Dihapus

Pembersihan hinaan ke Taliban untuk menghindari penundaan penerbangan di bandara.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 FILE - Dalam file foto 28 Januari 2012 ini, tentara AS, bagian dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO berpatroli di barat Kabul, Afghanistan. Ketika Amerika Serikat mengakhiri perang hampir 20 tahun di Afghanistan dan ketika Taliban merebut kembali sebagian besar negara itu, orang Amerika bertanya apakah perang terpanjang dalam sejarah mereka sepadan dengan biayanya.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Marinir Amerika Serikat (AS) menghina Taliban dan ISIS melalui coretan yang dibuat di dinding bangunan. The Washington Post melaporkan, sebelum meninggalkan bandara Kabul, komandan Marinir AS meminta anggotanya untuk menghapus coretan tersebut dan membersihkan sampah yang berserakan.

Seperti dilansir Sputnik News, Kamis (30/9), beberapa foto coretan hinaan tersebut diunggah di media sosial. Salah satunya yaitu seorang prajurit yang berdiri di depan sebuah tembok di Bandara Hamid Karzai dengan tulisan "F*сk ISIS + Taliban".  Foto lainnya menunjukkan 12 pria membawa senjata api berdiri di depan barikade beton, sambil membawa selembar karton yang dituliskan dengan kata-kata "F**k ISIS, AFG 2021".

Baca Juga

Beberapa foto lainnya yang beredar di jejaring sosial, menggambarkan tentara AS dan sekutu Afghanistan mengangkat papan karton bertuliskan "F*сk the Taliban". Seorang Marinir yang ditempatkan di Bandara Internasional Hamid Karzai mengatakan, coretan hinaan yang ditulis di dinding telah dihapus atas perintah komandan.

Menurut laporan Washington Post, juru bicara Marinir AS, Jack Coppola, mengatakan, pembersihan itu dilakukan untuk menghindari penundaan penerbangan di bandara.  Namun, dia tidak menjeladkan alasan penghapusan coretan hinaan itu. Pasukan marinir diberi izin untuk menghancurkan aset, termasuk helikopter dan truk lapis baja agar tidak digunakan oleh Taliban.

Surat kabar The Washingtom Post menyatakan bahwa, sebagian besar Marinir menggambarkan coretan hinaan terhadap Taliban sebagai bentuk luapan emosi, terutama setelah bom bunuh diri di salah satu pintu masuk bandara, Abbey Gate pada 26 Agustus. Serangan yang diklaim oleh ISIS itu menewaskan lebih dari 180 orang, termasuk 13 anggota militer AS.

Pasukan marinir telah menyaksikan kebrutalan warga Afghanistan yang berusaha keluar dari negara mereka melalui Abbey Gate di bandara. Pasukan marinir ditugaskan untuk mencegah serangan, serta melindungi warga Afghanistan dan Amerika di bandara.

Ketika itu, para pejuang Taliban tidak beroperasi di wilayah bandara, sehingga warga Afghanistan yang ingin melarikan diri memenuhi Abbey Gate.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement