Kamis 30 Sep 2021 15:53 WIB

Investasi di Fakfak, Pupuk Kaltim Persiapkan Lahan

Persiapan lahan butuh waktu sekitar setahun lagi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyerahkan bantuan paket sembako dan alkes kepada Bupati Fakfak Untung Tamsil dalam acara Serbuan Vaksinasi Massal Covid-19 yang digelar Kementerian Investasi di Kantor Bupati Fakfak, Senin (27/9).
Foto: Pupuk Kaltim
Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyerahkan bantuan paket sembako dan alkes kepada Bupati Fakfak Untung Tamsil dalam acara Serbuan Vaksinasi Massal Covid-19 yang digelar Kementerian Investasi di Kantor Bupati Fakfak, Senin (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) ke Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.

Direktur Operasi & Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta menjelaskan, saat ini Pupuk Kaltim sedang menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk penyiapan lahan serta dokumen EPC (Engineering, Procurement and Construction) untuk pembangunan pabrik tersebut. Hanggara mengatakan, penyiapan lahan memang masih butuh waktu sekitar satu tahun.

Baca Juga

"Jika bisa dipercepat, lebih bagus lagi. Tapi untuk pembangunannya sendiri, kita butuh penyiapan lahan, kira-kira 3,5-4 tahun untuk bisa beroperasi," kata Hanggara melalui pernyataan tulis yang disampaikan Kementerian Investasi/BKPM, Kamis (30/9).

Dalam sambutannya, Bupati Fakfak Untung Tamsil mengungkapkan, pentingnya mendorong investasi bagi kepentingan pembangunan Kabupatan Fakfak, terutama dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Pemerintah daerah bersama dengan masyarakat akan terus berkomitmen mendukung dan menerima investasi masuk dengan tangan terbuka.

"Ini merupakan kesempatan, peluang. Investasi ini tidak main-main, bagaimana percepatan pembangunan kita," kata Untung.

Terkait lahan dan sebagainya, Untung mengatakan, Pemkab Fakfak sudah turun meminta pendapat. Masyarakat telah berkomitmen menerima proyek pupuk ini.

"Kami telah mendampingi tim melakukan survei, tinggal dibicarakan lagi. Kami akan tetap memperhatikan nilai kearifan lokal," ujar dia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement