Kamis 30 Sep 2021 18:37 WIB

In Picture: Desa Wukirsari, Sentra Budidaya Burung Perkutut di Bantul

Desa Wukirsari merupakan salah satu sentra atau desa panangkaran burung perkutut..

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Mohamad Amin Madani

Burung perkutut dalam kandang penangkaran di Pucung, Desa Wukirsari, Bantul, Yogyakarta, Kamis (30/9). Desa Wukirsari merupakan salah satu sentra atau desa panangkaran burung, salah satunya burung perkutut. Untuk pasar burung perkutut ini paling besar di Bali. Harga jualnya untuk sepasang mencapai Rp 700 ribu. Ada empat varian warna yang dihasilkan yakni putih, hitam, coklat, dan silver. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Burung perkutut dalam kandang penangkaran di Pucung, Desa Wukirsari, Bantul, Yogyakarta, Kamis (30/9). Desa Wukirsari merupakan salah satu sentra atau desa panangkaran burung, salah satunya burung perkutut. Untuk pasar burung perkutut ini paling besar di Bali. Harga jualnya untuk sepasang mencapai Rp 700 ribu. Ada empat varian warna yang dihasilkan yakni putih, hitam, coklat, dan silver. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Calon pembeli mengamati anakan burung perkutut di peternakan Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (2/7/2020). Burung perkutut tersebut dijual Rp700 ribu-Rp1 juta sepasang untuk jenis perkutut Majapahit dan lokal warna berumur 1,5 bulan. (FOTO : Antara/Syaiful Arif)

Warga menunjukkan anakan burung perkutut di peternakan Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (2/7/2020). Burung perkutut tersebut dijual Rp700 ribu-Rp1 juta sepasang untuk jenis perkutut Majapahit dan lokal warna berumur 1,5 bulan. (FOTO : Antara/Syaiful Arif)

Peternak memeriksa kondisi burung perkutut dalam kandang penangkaran di Pucung, Desa Wukirsari, Bantul, Yogyakarta, Kamis (30/9). Desa Wukirsari merupakan salah satu sentra atau desa panangkaran burung, salah satunya burung perkutut. Untuk pasar burung perkutut ini paling besar di Bali. Harga jualnya untuk sepasang mencapai Rp 700 ribu. Ada empat varian warna yang dihasilkan yakni putih, hitam, coklat, dan silver. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Peternak memeriksa kondisi burung perkutut dalam kandang penangkaran di Pucung, Desa Wukirsari, Bantul, Yogyakarta, Kamis (30/9). Desa Wukirsari merupakan salah satu sentra atau desa panangkaran burung, salah satunya burung perkutut. Untuk pasar burung perkutut ini paling besar di Bali. Harga jualnya untuk sepasang mencapai Rp 700 ribu. Ada empat varian warna yang dihasilkan yakni putih, hitam, coklat, dan silver. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Deretan kandang budidaya burung perkutut di Pucung, Desa Wukirsari, Bantul, Yogyakarta, Kamis (30/9). Desa Wukirsari merupakan salah satu sentra atau desa panangkaran burung, salah satunya burung perkutut. Untuk pasar burung perkutut ini paling besar di Bali. Harga jualnya untuk sepasang mencapai Rp 700 ribu. Ada empat varian warna yang dihasilkan yakni putih, hitam, coklat, dan silver. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Deretan kandang budidaya burung perkutut di Pucung, Desa Wukirsari, Bantul, Yogyakarta, Kamis (30/9). Desa Wukirsari merupakan salah satu sentra atau desa panangkaran burung, salah satunya burung perkutut. Untuk pasar burung perkutut ini paling besar di Bali. Harga jualnya untuk sepasang mencapai Rp 700 ribu. Ada empat varian warna yang dihasilkan yakni putih, hitam, coklat, dan silver. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Burung perkutut dalam kandang penangkaran di Pucung, Desa Wukirsari, Bantul, Yogyakarta, Kamis (30/9). Desa Wukirsari merupakan salah satu sentra atau desa panangkaran burung, salah satunya burung perkutut. Untuk pasar burung perkutut ini paling besar di Bali. Harga jualnya untuk sepasang mencapai Rp 700 ribu. Ada empat varian warna yang dihasilkan yakni putih, hitam, coklat, dan silver. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Peternak memeriksa kondisi burung perkutut dalam kandang penangkaran di Pucung, Desa Wukirsari, Bantul, Yogyakarta, Kamis (30/9). Desa Wukirsari merupakan salah satu sentra atau desa panangkaran burung, salah satunya burung perkutut. Untuk pasar burung perkutut ini paling besar di Bali. Harga jualnya untuk sepasang mencapai Rp 700 ribu. Ada empat varian warna yang dihasilkan yakni putih, hitam, coklat, dan silver. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Burung perkutut dalam kandang penangkaran di Pucung, Desa Wukirsari, Bantul, Yogyakarta, Kamis (30/9).

Desa Wukirsari merupakan salah satu sentra atau desa panangkaran burung, salah satunya burung perkutut. Untuk pasar burung perkutut ini paling besar di Bali. Harga jualnya untuk sepasang mencapai Rp 700 ribu. Ada empat varian warna yang dihasilkan yakni putih, hitam, coklat, dan silver.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement