REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Kelanjutan kiprah Ronald Koeman sebagai pelatih Barcelona kembali berada dalam sorotan tajam. Kekalahan, 0-3, saat Barca melawat ke kandang Benfica pada laga kedua penyisihan Grup E Liga Champions, Kamis (30/9) dini hari WIB, membuat posisi Koeman di kursi pelatih Blaugrana berada di ujung tanduk.
Rumor pemecatan pelatih asal Belanda itu, sebenarnya sudah sejak kegagalan Barcelona meraih kemenangan di dua laga awal pasca-jeda internasional, pertengahan bulan ini. Setelah dibungkam Bayern Muenchen, 0-3, di laga perdana Grup E, Barcelona kesulitan untuk bisa menundukkan Granada di laga lanjutan La Liga Spanyol.
Tertinggal satu gol sejak menit kedua laga, Blaugrana baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-90 di partai kontra Granada tersebut. Pasca-penampilan mengecewakan di dua laga laga tersebut, Dewan Direksi Barcelona, yang dipimpin langsung presiden Joan Laporta, kabarnya langsung menggelar rapat darurat usai laga kontra Granada.
Agenda utamanya soal kemungkinan mengakhiri kerja sama dengan Koeman. Namun, Laporta kabarnya tidak mau gegabah dengan langsung memecat eks pelatih timnas Belanda tersebut.
Enggan menunjuk pelatih sementara, Laporta dikabarkan baru mau memecat Koeman apabila sudah mendapatkan kepastian soal pelatih yang bakal menggantikan Koeman. Dua nama pelatih, Xavi Hernandez dan Roberto Martinez, muncul sebagai dua kandidat terkuat pengganti Koeman.
Kini, dengan kekalahan dari Benfica, tekanan terhadap Dewan Direksi Barcelona untuk segera memecat Koeman kian menguat. Eks pelatih timnas Belanda itu pun tidak mau menambah polemik soal rumor pemecatan dirinya tersebut.
Merasa mendapatkan dukungan dari para penggawa Blaugrana untuk terus melanjutkan kiprahnya bersama Barcelona, Koeman menyerahkan sepenuhnya kemungkinan pemecatan dirinya kepada Dewan Direksi Barcelona. Pelatih berusia 58 tahun tahun itu cenderung pasrah dengan penilaian dari pihak manajemen klub.
Ditunjuk menangani tim utama Barcelona pada awal musim lalu, Koeman masih terikat kontrak bersama Barcelona hingga 2022 mendatang.
''Saya hanya bisa berkomentar soal kerja saya bersama tim ini. Saya mendapatkan dukungan dari para pemain, terutama dari sikap yang mereka tunjukkan. Saya tidak tahu dengan sikap ataupun penilaian dari klub. Saya tidak bisa lagi berkomentar karena keputusan itu tidak berada di tangan saya. Kami akan lihat,'' jelas Koeman seperti dikutip Football Espana, Kamis (30/9).
Pada musim debutnya menangani Barcelona pada musim lalu, Koeman berhasil mempersembahkan titel Copa del Rey. Sementara di kancah La Liga, Blaugrana harus puas finis di peringkat ketiga.
Sedangkan di arena Liga Champions musim lalu, klub asal Katalan itu dipaksa menghentikan langkah di babak 16 besar setelah disingkirkan Paris Saint Germain (PSG). Dari total 62 laga menangani Barcelona di semua ajang, eks pelatih Valencia itu mengemas 38 kemenangan, 11 hasil imbang, dan 13 kekalahan.