Kamis 30 Sep 2021 18:20 WIB

Empat Tahun Break, Mary J Blige Kembali Rilis Album

Mary J Blige rilis album baru pada November mendatang setelah 'break' empat tahun.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Mary J Blige rilis album baru pada November mendatang setelah 'break' empat tahun.
Foto: New York Times
Mary J Blige rilis album baru pada November mendatang setelah 'break' empat tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Mary J Blige akan merilis album baru pada November 2021. Ini album pertama Mary setelah merilis Strength of a Woman pada 2017.

Sejak merilis album Strength of a Woman, Mary hanya merilis single. Beberapa di antaranya "Only Love" dan "Thriving". Kini, Mary siap menyapa kembali penggemar dengan album baru.

Baca Juga

Rencana perilisan album baru ini diungkapkan Mary melalui siaran Instagram Live bersama DJ dan rapper D-Nice pekan ini. Kepada D-Nice, Mary mengatakan album yang sempat tertunda ini akan hadir pada musim dingin.

"Sebuah single akan dirilis bulan depan," ujar Mary, seperti dilansir Rolling Out, Kamis (30/9).

Penyanyi soul ini sempat membocorkan, album terbarunya akan mengangkat tema tentang kehidupan, cinta, perjuangan dan kemenangan. Mary mengatakan album ini merupakan refleksi dari kehidupan perempuan yang memiliki kendali atas hidupnya.

"Ini merefleksikan semua kehidupan perempuan yang hebat dan tahu bahwa mereka bisa mengatakan bahwa mereka adalah bos saat ini," pungkas Mary.

Pelantun "Family Affair" ini juga sempat menyinggung masalah kesehatan mental yang pernah dia hadapi. Mary berterima kasih kepada para penggemar karena mereka telah menyelamatkan dirinya dari pikiran untuk bunuh diri.

Mary mengatakan pikiran untuk bunuh diri sempat muncul di masa-masa awal dia menemukan karier sebagai penyanyi profesional. Setelah mendapatkan pertolongan medis yang tepat, Mary meyadari memiliki penggemar setia yang mengandalkannya.

"Alam bawah sadar saya berpikir, oh saya tak bisa mengakhiri hidup saya sekarang. Di antara orang-orang ini (penggemar). seseorang mungkin akan mengikuti saya (bunuh diri), karena orang-orang memiliki ikatan yang kuat dan emosional menegnai album ini," jelas Mary.

Hal ini yang kemudian memberikan kekuatan bagi Mary untuk bangkit dari pikiran-pikiran negatifnya. Mary terus mendorong dirinya untuk terus maju, meski situasi yang dia hadapi cukup berat.

Hingga saat ini, Mary sudah bergelut dengan masalah kesehatan mental selama 20 tahun. Meski prosesnya masih berlanjut, Mary mengatakan, saat ini sudah berada dalam kondisi yang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Mary mengatakan, ada banyak hal yang terjadi dalam hidupnya. Ibunya harus berusaha keras mencari uang sebagai orang tua tunggal. Ayahnya tak pernah ada ketika Mary kecil dan membiarkan Mary serta keluarganya untuk berjuang sendiri di tempat yang kurang baik.

Mary mengatakan dia mencintai dan menghormati sang ayah sekarang. Akan tetapi, dia sempat merasakan kemarahan terhadap sang ayah selama bertahun-tahun.

"Musik merupakan kapal yang digunakan Tuhan untuk menyelamatkan hidup saya. Bila saya tak memiliki musik, mungkin saya tak akan ada di sini," pungkas Mary.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement