REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengecam serangkaian serangan pemukim kepada warga Palestina di daerah pendudukan Tepi Barat dengan menyebutnya sebagai "teror".
Puluhan pemukim Israel yang bermasker menyerang warga Palestina di wilayah Mesafer Yatta, kota Hebron, pada Rabu (29/9). Setidaknya 12 orang, termasuk seorang anak terluka.
Pelaku penyerangan yang bahkan menusuk beberapa kambing milik warga Palestina, juga melempar batu ke kendaraan dan rumah warga Palestina. "Insiden kekerasan ini mengerikan dan teror. Ini bukan cara Israel dan bukan cara Yahudi," kata Lapid di Twitter.
Menurut data dari Kementerian Pertahanan Israel, total sebanyak 370 kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel di Tepi Barat pada 2020, 42 di antaranya melawan polisi dan tentara Israel.
Diprediksi sekitar 650 ribu pemukim di Tepi Barat, termasuk Yerusalem yang diduduki, tinggal di 164 pemukiman dan 116 pos terdepan. Di bawah hukum internasional, semua pemukim Israel di wilayah yang diduduki dianggap ilegal.