Jumat 01 Oct 2021 07:25 WIB

Vaksinasi Pelaku Wisata 94 Persen, DIY Siap Terima Wisatawan

Saat ini, sudah ada delapan destinasi wisata di DIY yang mengikuti uji coba pembukaan

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Poster barcode Sowan Jogja terpasang di depan gate masuk kawasan Malioboro, Yogyakarta, Senin (27/9). Selain pemberlakuan ganjil genap, di Malioboro juga diberlakukan register dengan memindai barcode Sowan Jogja. Ada 17 titik pemindaian barcode ini, di pintu utama dan pintu sirip-sirip Malioboro.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Poster barcode Sowan Jogja terpasang di depan gate masuk kawasan Malioboro, Yogyakarta, Senin (27/9). Selain pemberlakuan ganjil genap, di Malioboro juga diberlakukan register dengan memindai barcode Sowan Jogja. Ada 17 titik pemindaian barcode ini, di pintu utama dan pintu sirip-sirip Malioboro.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan, vaksinasi Covid-19 terhadap pelaku pariwisata sudah mencapai 94 persen. Sedangkan, enam persen yang belum divaksin dikarenakan alasan kesehatan.

Sehingga, vaksinasi terhadap pelaku pariwisata yang layak divaksin sudah selesai dilakukan di DIY. Singgih pun menegaskan bahwa pelaku pariwisata yang divaksin sudah siap untuk menerima kunjungan wisatawan.

"Enam persen yang belum mengikuti vaksinasi karena berbagai alasan, ada penyakit komorbid yang menyertainya. Sehingga dia tidak bisa divaksin," kata Singgih saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Studio Alam Gamplong, Kamis (30/9).

Hingga saat ini, sudah ada delapan destinasi wisata di DIY yang mengikuti uji coba pembukaan. Singgih pun mengingatkan wisatawan memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi dan melakukan reservasi untuk masuk ke destinasi melalui Visiting Jogja.

Berdasarkan evaluasi yang sudah dilakukan, Singgih menyebut, masih banyak wisatawan yang belum memanfaatkan aplikasi tersebut. Padahal, dua aplikasi tersebut wajib digunakan terutama PeduliLindungi untuk men-screening wisatawan yang masuk ke destinasi wisata.

"Dua aplikasi ini wajib digunakan oleh masyarakat atau wisatawan yang berkunjung di Yogya dengan tujuan untuk kebaikan kita semua," ujar Singgih.

Untuk membuka seluruh destinasi wisata di DIY, pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat. Terkait dengan vaksinasi yang digelar di Studio Alam Gamping, ada seribu pelaku pariwisata beserta keluarganya yang divaksin.

 

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement