REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah mengalokasikan 25 jalur baru di Masjidil Haram. Puluhan jalur ini disiapkan untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjung masjid, sekaligus menerapkan tindakan pencegahan.
Dilansir di Al-Riyadh Daily, Rabu (29/9), upaya tersebut dilakukan pihak berwenang, mengingat jumlah jamaah umrah yang semakin meningkat.
Kepresidenan Umum mengatur stiker jarak sosial untuk 25 jalur baru di sekitar area Tawaf. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan musim umrah 1443 Hijriah.
Pihak Kepresidenan juga mengalokasikan jalur bagi penyandang disabilitas, sesuai dengan langkah-langkah kehati-hatian dan protokol kesehatan.
Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci menyiapkan area shalat baru di dalam Masjidil Haram maupun halamannya untuk jamaah umrah. Perluasan dilakukan untuk memastikan keselamatan mereka.
Sebanyak 12 ribu jamaah disebut telah bertolak ke Arab Saudi untuk melaksanakan umrah, sejak dibuka Agustus 2021. Sepuluh negara telah mengirimkan jamaahnya, seperti Irak, Nigeria, Sudan, Jordan, Senegal, Bangladesh, Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Uni Emirat Arab.
Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, mengatakan dari semua jamaah yang berangkat itu, belum ada yang menggunakan skema booster.
“Sampai saat ini, berdasarkan informasi yang saya peroleh, belum ada jamaah yang memakai vaksin booster. Artinya, semua menggunakan vaksin yang juga di gunakan di Arab Saudi,” kata Endang Jumali.
Kerajaan Arab Saudi selama ini menggunakan empat jenis vaksin, yaitu: Pfizer, AstraZeneca, Jhonson & Jhonson, serta Moderna.