REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dewan Klub Tottenham Hotspur tak punya pilihan selain mendukung penuh kinerja Nuno Espirito Santo sebagai pelatih. Langkah tersebut harus diambil meski sentuhan Nuno Santo mulai dipertanyakan menyusul semakin merosotnya penampilan Tottenham.
Ada beberapa alasan yang memaksa Tottenham perlu mendukung Nuno Santo. Dilansir dari Forbes, Kamis (30/9), kondisi keuangan klub yang sedang tak sehat membuat mereka harus berpikir dua kali merekrut pelatih baru. Kemudian skuad Tottenham juga sedang tak seimbang yang juga tak punya kesempatan membeli pemain baru hingga Januari.
Pilihan realistisnya adalah mendukung Nuno Santo untuk jangka pendek. Mantan pelatih Wolves tersebut harus diberikan kesempatan menemukan solusi dari performa buruk anak asuhnya. Hal pertama yang harus dilakukan Nuno Santo adalah kembali mendapatkan poin dengan meningkatkan kesolidan tim.
Nuno Santo juga harus menemukan cara mengabulkan subtansi keinginan klub yaitu tampil apik. Baru kemudian gaya permainan Tottenham dengan sendirinya akan mengikuti.
Tottenham Hotspur Supporters Trust, perwakilan pendukung Spurs, cukup prihatin dengan kondisi tim kesayangannya. Mereka meminta bertemu dengan dewan klub untuk membahas visi strategis jangka pendek dan jangka panjang untuk tim. Mereka mengeklaim beberapa pekan terakhir dihubungi penggemar yang menyampaikan keprihatinannya terhadap arah klub saat ini.
“Kami telah meminta pertemuan dengan dewan eksekutif klub untuk membahas visi strategis jangka pendek dan jangka panjang untuk klub sepak bola. Oleh karena itu, pertemuan (potensial) ini merupakan kesempatan bagi para pengambil keputusan di THFC untuk menjelaskan rencana mereka kepada para pendukung,” tulis mereka dalam pernyataannya.
Mereka ingin penjelasan dari klub mencakup rencana musim ini dan seterusnya. Kemudian mereka akan meminta penjelasan mengenai sejauh mana ukuran kesuksesan dan mereka berhadap DNA klub didapatkan kembali.
Menurut mereka, DNA klub secara historis penting bagi Tottenham dan penggemarnya. Klub ini telah lama dikaitkan dengan gaya permainan yang atraktif dan menggairahkan.
Setelah dipecatnya Jose Mourinho, klub berlarut-larut mencari penggantinya sehingga jatuh ke tangan Nuno Santo. Ketua Tottenham Daniel Levy menyadari kebutuh untuk memilih pelatih yang mencerminkan nilai yang diusung klub.
“Kami sangat menyadari kebutuhan untuk memilih seseorang yang nilainya mencerminkan nilai-nilai klub hebat kami dan kembali bermain sepak bola dengan gaya yang kita kenal, mengalir bebas, menyerang, dan menghibur,” jelas Levy.