REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 1 Oktober dirayakan sebagai Hari Kopi Internasional oleh para penikmat dan pelaku industri kopi di dunia. Seperti diketahui, kopi menjadi salah satu minuman paling disukai oleh masyarakat di dunia. Bahkan, tingkat konsumsi kopi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, termasuk di Indonesia.
Sebagai salah satu negara pengekspor kopi terbesar di dunia, Indonesia mempunyai Hari Kopi Nasional yang diperingati setiap tanggal 11 Maret. Seperti diketahui, kopi bukanlah tanaman asli Indonesia. Namun, kesuburan alam di tanah air, membuat pohon-pohon asal benua Afrika itu bisa tumbuh dengan subur dan menghasilkan kopi-kopi berkualitas.
Kualitas dan kenikmatan kopi asal Nusantara, tak perlu diragukan lagi. Bahkan di masa lampau, kopi-kopi asal Nusantara pernah menjadi raja di perdagangan dunia.
Beberapa tahun terakhir, industri kopi di Indonesia, khususnya di bagian hilir berkembang dengan pesat. Kopi tidak lagi menjadi sekadar minuman untuk menahan kantuk dan menghilangkan suntuk. Namun, kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup hampir seluruh lapisan masyarakat, mulai dari generasi tua hingga muda hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Menyesap kopi bukan lagi hanya untuk mendapat energi efek dari kafein, tapi kini kopi menjadi sarana untuk bersosialisasi antar individu. Jika sebelumnya menikmati kopi berkualitas tinggi atau olahan seperti cappuccino dan latte, seseorang harus datang ke coffee shop mewah, kini jenis minuman tersebut bisa mudah ditemukan di kedai-kedai kecil yang ada di pinggir-pinggir jalan. Jika dulu orang umumnya hanya menyimpan kopi saschet di rumah, kini banyak yang bisa menyimpan dan menyeduh sendiri biji-biji kopi berkualitas specialty di rumah-rumah mereka.
International Coffee Organization (ICO) memprediksi trend industri kopi akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Tentu akan menarik untuk membahas mengenai masa depan kopi. Namun, membahas sejarah kopi sendiri tidak kalah menariknya. Sebab, sejarah kopi tidak melulu bercerita mengenai penanaman pohon dan perdagangan biji kopi, tetapi ada cerita mengenai perkembangan budaya, penyelundupan bahkan hingga penghisapan tenaga manusia oleh manusia lain dalam perkembangan kopi. Lalu dari mana sejarah perkembangan kopi di dunia dimulai?
Sebenarnya tidak pernah ada catatan atau bukti resmi kapan pertama kali manusia di muka bumi mengenal kopi. Satu-satunya sejarah awal yang disepakati oleh hampir seluruh orang adalah mengenai legenda seorang pengembala kambing bernama Kaldi.
Legenda itu bercerita, pada sekitar abad ke-8, ada seorang pengembala bernama Kaldi yang berasal dari Abbsiyah, Ethiopia. Ketika itu, Kaldi merasa heran dengan tingkah laku kambingnya yang energik setiap kali digembalakan. Kaldi pun kemudian mencari tahu apa yang dimakan oleh kambing-kambingnya itu, dan menemukan perpohonan yang dipenuhi oleh buah ceri berwarna merah.
Karena keingintahuannya, ia pun mencoba memakan buah tersebut, dan merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan. Kemudian Kaldi membawa buah 'ajaib' itu untuk diperkenalkan ke warga yang tempat tinggalnya.
Cerita kemudian berlanjut, dimana dalam sebuah literasi disebutkan pada abad ke-10, buah kopi sudah dimasukan sebagai kelompok makanan oleh beberapa suku di Ethiopia. Namun, kopi belum dinikmati seperti saat ini. Hingga saat ini, kisah Kaldi dan kambing-kambingnya dipercaya sebagai cerita awal penemuan dan bagaimana manusia mengenal kopi.
Sumber: Buku Ekspedisi Republikopi