Jumat 01 Oct 2021 06:11 WIB

Analis: Peresepan Ivermectin Melonjak di Tengah Pandemi

Melonjaknya peresepan Ivermectin merupakan penyimpangan perawatan berbasis bukti.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Foto dokumentasi kemasan dan botol ivermectin hewan yang dijual di Johannesburg, Afrika Selatan. Pakar kesehatan dan kelompok medis mendorong penghentian penggunaan obat parasit berusia puluhan tahun itu untuk mengobati Covid-19 di tengah meningkatnya konsumsi. Ada efek samping yang berbahaya dan hanya ada sedikit bukti yang mendukung penggunaannya untuk Covid-19.
Foto: AP/Denis Farrell
Foto dokumentasi kemasan dan botol ivermectin hewan yang dijual di Johannesburg, Afrika Selatan. Pakar kesehatan dan kelompok medis mendorong penghentian penggunaan obat parasit berusia puluhan tahun itu untuk mengobati Covid-19 di tengah meningkatnya konsumsi. Ada efek samping yang berbahaya dan hanya ada sedikit bukti yang mendukung penggunaannya untuk Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jumlah rata-rata resep bulanan obat cacing dan antiparasit Ivermectin melonjak di tengah pandemi Covid-19. Klaim itu berasal dari hasil analisis yang menunjukkan peningkatan tajam dalam penggunaan Ivermectin secara off-label, yaitu pemanfaatan obat untuk peruntukan di luar persetujuan lembaga pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat (FDA).

Ivermectin belum diizinkan dan disetujui oleh FDA untuk mencegah atau mengobati Covid-19. Namun, penyalahgunaan Ivermectin dan overdosis meningkat di tengah pandemi.

Baca Juga

Fakta itu terkuak dari banyaknya telepon masuk ke pusat kendali racun atau toksisitas akibat keracunan Ivermectin. Belum lama ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah mengingatkan kembali bahaya penggunaan Ivermectin di luar peruntukan resminya.

Dalam laporan terbarunya, Komodo Health menganalisis peresepan Ivermectin tingkat negara bagian selama Januari 2019 hingga Mei 2021. Menurut perusahaan yang memetakan perawatan kesehatan berdasarkan real world data itu, angka peresepan Ivermectin mengalami lonjakan 72 persen dibandingkan sebelum pra pandemi dengan jumlah rata-rata resep bulanan dari 39.864 menjadi 68.428.

Komodo Health juga melihat adanya peningkatan bulanan 34 persen di penyedia yang meresepkan obat, yakni dari 15.835 menjadi 21.233. Negara bagian yang memperlihatkan peningkatan peresepan Ivermectin terbesar adalah Idaho, New Mexico, dan Wyoming, masing-masing naik 258 persen, 216 persen, dan 204 persen.

Negara bagian dengan peningkatan terbesar penyedia yang meresepkan obat adalah New Mexico, South Dakota, dan Alaska, yaitu 172 persen, 118 persen, dan 117 persen. Menurut Komodo Health, peresepan Ivermectin di luar persetujuan FDA meningkat dari dokter spesialis anestesi, dokter umum, rehabilitasi medis, dan paru.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement