REPUBLIKA.CO.ID, Mendapatkan jodoh yang ideal bagi seorang Muslim sejatinya tak boleh keluar dari pakem-pakem syariat. Karena itu, terdapat tuntunan agama yang perlu diperhatikan dalam hal ini.
Pembina Pesantren At-Tahiriyah Ustazah Qotrunnada menjelaskan mengenai empat poin tips berburu jodoh yang sesuai dengan syariat. Hal ini disampaikan Ustazah Qotrunnada dalam Kajian Muslimah Republika Ngajib dengan tema “Karena Engkau Separuh Rusukku”, melalui live streaming Republika Official, Kamis (30/9).
Ustazah Nada, demikian dia akrab disapa menyampaikan bahwa seorang laki-laki shaleh pasti ingin mendapatkan jodoh yang shalehah, begitu pun sebaliknya. Maka cara untuk mendapatkan semua itu umat Islam dianjurkan untuk kembali menengok bagaimana agama telah memberikan petunjuk, baik merujuk pada tuntunan Alquran maupun hadits.
Ustazah Nada menjelaskan mengenai firman Allah dalam Alquran Surah An-Nur penggalan ayat 26, “Al-khaabitsaatu lil-khaabitsiina wal-khabitsuna lil-khaabitsaati, watthayyibaatu litthayyibina watthayyibuna litthayyibat,”. Yang artinya, “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula),”.
“Nah, udah begitu aja. Ini Allah yang bicara. Mau dapet yang baik, baikkan dirimu. Mau dapet yang sedeng begitu ya, ya maka sedeng-sedeng aja udah. Mau dapat yang tidak baik, ya seperti apa dirimu? Tapi semua dari kita tentunya ingin yang baik (jodohnya) kan, maka pantaskan diri kita menjadi orang yang Allah mau,” kata Ustazah Nada.
Atas dasar itulah agar umat Islam kaum jomblowan dan jomblowati bisa mendapatkan jodoh yang baik, Ustazah Nada menjabarkan empat poin tips berburu jodoh yang sesuai dengan syariat.
Pertama, bermuhasabah dan mengevaluasi kekurangan diri. Apabila masih ada sifat dengki, sombong, berbuat maksiat, maka ceklislah kekurangan-kekurangan tersebut untuk dapat diperbaiki sedikit demi sedikit.
“Coba deh menghitung apa sih kekurangan kita yang ingin kita perbaiki. Karena Hasibu anfusakum qabla an tuhasabu, hisablah diri kalian sebelum Allah menghisabmu. Sehingga ketika kita tahu apa kekurangan kita, kita bisa memperbaikinya,” kata Ustazah Nada.
Namun demikian beliau menekankan bahwa mengidentifikasi kekurang diri tidak boleh dilakukan dengan keterlaluan yang dikhawatirkan akan berdampak pada tidak berjalannya evaluasi. Mengetahui kekurangan diri, kata Ustazah Nada, diperlukan untuk memperbaikinya bukan hanya untuk meratapinya.
Kedua, memperbaiki diri dengan menjalankan syariat Islam. Baik perkara yang sifatnya wajib maupun perkara yang sifatnya sunnah. Dari semua hal ini, kata Ustazah Nada, yang paling utama adalah mengenai urusan shalat.
“Kenapa shalat lima waktu (yang utama)? Karena shalat ini adalah amalan pertama yang dihisab di akhirat. Kalau shalatnya rapi, maka Allah mudahkan urusannya di dunia dan dihisabnya akan mudah di akhirat. Kalau shalatnya rusak, maka urusan dunianya sulit dan di akhirat timbangannya akan berat juga,” kata Ustazah Nada.
Menurut Ustazah Nada, shalat merupakan dialog seorang hamba kepada Allah SWT. Maka ketika seseorang ingin mendapatkan sesuatu, dekatilah Zat Pemilik seluruh alam semesta ini. Minimal untuk mendapatkan jodoh yang baik, kata Ustazah Nada, perbaiki shalat lima waktu terlebih dahulu.
“Minimal shalat lima waktu dulu deh, untuk perkara sunnah bisa mengiringi,” kata dia.
Ketiga, bergaul dengan orang-orang yang baik. Bergaul dengan orang-orang yang baik akan membawa kepada kebaikan pula, sebaliknya apabila bergaul dengan orang yang buruk maka keburukan senantiasa dekat dengan kita.
“Kalau kita nempel (berkawan) terus dengan orang-orang baik nan shaleh dan shalehah, maka kita akan ditunjuki pula kebaikan. Ketika adzan datang, maka mereka mengajak kita untuk mendirikan shalat di waktu yang utama. Kebaikannya nyiprat gitu ya,” kata Ustazah Nada.
Keempat, berdoa dan memohon petunjuk kepada Allah SWT. Setelah melakukan sejumlah perbaikan diri dan juga rohani, maka selanjutnya adalah memohon doa dan petunjuk kepada Allah untuk didekatkan dengan jodoh. (Baca juga: Ustazah Qotrunnada: Penerus Estafet Dakwah Ibunda)
Ustazah Nada memberikan satu amalan doa agar digampangkan mendapatkan jodoh dan juga anak yang dapat menjadi penyejuk mata. Doa ini berasal dari Alquran Surah Al-Furqan penggalan ayat 74, Allah berfirman, “Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a’yun waj’alna lil-muttaqina imama,”. Yang artinya, “Ya Allah ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (penyejuk mata), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa,”.