REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan merger atau penggabungan BUMN pelabuhan, Pelindo Group, akan segera rampung. Presiden segera menandatangani aturannya hari ini.
"Hari ini insya Allah spesial untuk Pelindo yang mestinya bapak presiden menandatangani perpres penggabungan Pelindo," ujar Erick saat Dies Natalis ke-40 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten, Jumat (1/10).
Erick berharap penyatuan Pelindo dapat mengembalikan kekuatan Indonesia sebagai bangsa maritim. Erick menilai penggabungan ini juga mendorong Indonesia memaksimalkan potensi pasar dan juga infrastruktur pelabuhan yang dimiliki Pelindo Group guna menekan tingginya biaya logistik.
Kata Erick, biaya logistik Indonesia saat ini masih lebih mahal yakni 24 persen atau lebih tinggi dari rata-rata biaya logistik dunia yang 11 persen.
"Alhamdulillah kita juga baru tahu, setelah digabung ternyata peti kemas kita itu terbesar nomor delapan dunia. Kita bisa, cuma mau tidak menastikan transformasi ini konkret, bukan sekadar wacana," ucap Erick.
Erick menyebut penggabungan Pelindo Group merupakan salah satu langkah transformasi di BUMN. Erick mengaku akan terus menggali potensi BUMN melalui transformasi agar mendorong daya saing BUMN ke depan.
Baca juga : Erick Thohir: Korupsi di BUMN Harus Dipertanggungjawabkan