Pesantren di Jatim Diproyeksi Jadi Pendorong Ekonomi Syariah

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi

Ilustrasi Pondok Pesantren
Ilustrasi Pondok Pesantren | Foto: SYAIFUL ARIF/ANTARA FOTO

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, penguatan program One Pesantren One Product (OPOP) menjadi peluang besar untuk mendorong ekosistem ekonomi syariah terus berkembang pesat. Di Jatim terdapat 6.864 pondok pesantren atau setara 24,76 persen dari total pesantren secara nasional.

Emil berharap pondok pesantren bisa fokus memilih satu produk unggulannya untuk kemudian dikembangkan. "Tentunya dalam proses pendampingan dan pemasaran juga tidak terlepas dari dukungan pemerintah baik di kabupaten maupun provinsi," kata  Emil di Surabaya, Jumat (1/10).

Menurut Emil, komitmen Jatim sebagai regional ekonomi syariah tidak hanya difasilitasi melalui program OPOP saja. Program lain yang sudah berjalan seperti Santripreneur, Pesantrenpreneur, dan Sosiopreneur juga terus didorong dengan difasilitasi OPOP Jatim Berdaya dalam permodalannya.

"OPOP Jatim Berdaya adalah salah satu bentuk layanan permodalan berbentuk kartu yang dapat difungsikan sebagai kartu ATM atau debit, sehingga mempermudah proses transaksi akses bagi pelaku wirausaha berbasis pesantren," ujar Emil.

Saat ini, kata Emil, tercatat 550 Koperasi Ponpes di Jatim telah bergabung dengan OPOP dan 203 di antaranya telah terfasilitasi OPOP Jatim Berdaya. Selain itu, lanjut Emil, Pemprov Jatim juga memiliki pondok kurasi guna membantu proses kontrol kualitas produk halal.

Emil menyatakan, Produk halal unggulan yang nantinya lolos kurasi akan lanjut dipasarkan melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) untuk pemasaran produk lokal. Tersedia juga Export Center untuk distribusi dan marketing produk-produk halal Indonesia ke kancah internasional.

"Indonesia sekarang adalah importir halal food terbesar. Jika ingin menjadi pusat industri halal, maka kita harus mengenalkan produk-produk halal dari industri lokal sendiri, dan membalikkan posisi dari importir menjadi eksportir," ujarnya.

Emil mengatakan, Ekonomi Syariah dan Industri Halal saat ini menjadi dua hal yang penting. Mengingat, Indonesia adalah negara yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Terlebih melihat bagaimana ekonomi Indonesia di antara negara Islam lainnya kian mengalami peningkatan.

"Kita harus membuat inovasi sebagai negara yang mayoritas adalah muslim. Ini menjadi penting berapa sesungguhnya ekonomi Indonesia di antara muslim countries mengalami peningkatan dan kian bertumbuh," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


One Pesantren One Product Jatim Dorong Ekonomi Syariah

Ponpes di Jatim Diproyeksikan Jadi Pendorong Ekonomi Syariah

Sekjen MES Ajak Masyarakat Perkuat Ekonomi Syariah

Pengajuan Bantuan Pesantren Dibuka Hingga 4 Oktober 2021

Dorong Ekonomi Syariah, Airlangga Dukung Pesantrenpreur

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark