REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Gloria Estefan mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengalami pelecehan seksual saat masih berusia sembilan tahun. Superstar berdarah Kuba-Amerika itu berbicara secara terbuka untuk pertama kalinya tentang kasus itu dan dampaknya terhadap dirinya dalam episode Facebook Watch "Red Table Talk: The Estefans" yang ditayangkan Kamis (30/9).
"Dia masih keluarga, tetapi bukan keluarga dekat. Dia berada dalam posisi berkuasa karena ibu mendaftarkan saya di sekolah musiknya," kata Estefan yang lahir di Kuba dan ikut pindah ke Miami, Amerika Serikat bersama keluarganya semasa balita.
Menurut Estefan, pria itu membuat ibunya seolah merasa harus bersyukur bahwa putrinya ikut sekolah musik. Pria tersebut mengatakan bahwa Estefan sangat berbakat dan membutuhkan perhatian khusus.
"Ibu jadi merasa beruntung bahwa pria itu bisa memusatkan perhatian sebesar itu pada saya," kata penyanyi yang telah menjual lebih dari 90 juta album di seluruh dunia.
Pembicaraan tentang pelecehan seksual anak bermula ketika Claire Crowley, "Bachelorette" pertama asal Latin, membuka diri tentang pengalaman kelam masa kecilnya. Dalam episode "Betrayed by Trusted Adults", Crowley menyebut pelaku pelecehan seksual itu ialah pendetanya.
Estefan kemudian mengatakan bahwa 93 persen anak-anak yang dilecehkan itu mengetahui dan punya kepercayaan terhadap pelakunya. Dihadapan anak dan keponakannya yang menjadi rekan pembawa acara, Emily dan Lily Estefan, penyanyi itu menceritakan pengalaman buruknya.
"Saya tahu ini, karena saya adalah salah satu dari mereka," kata Estefan tanpa menyebutkan nama pelakunya.
Baca juga : Pertanyaan Ahli Sejarah: Mengapa Soeharto tak Diculik PKI?