Jumat 01 Oct 2021 14:53 WIB

BRIN: Fungsi Kebun Raya tak Mengalahkan Satu Sama Lain

Kebun Raya Bogor yang sudah 200 tahun lebih, mampu beradaptasi dengan perkembangan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah pengunjung berfoto dengan latar belakang Istana Kepresidenan di kawasan Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah pengunjung berfoto dengan latar belakang Istana Kepresidenan di kawasan Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memastikan, kelima fungsi dari Kebun Raya berjalan secara bersamaan, seimbang, dan proporsional ketika atraksi malam bertajuk GLOW berjalan nanti. Hal itu berkaitan dengan surat berjudul ‘Marwah Kebun Raya’, yang dibuat oleh lima mantan Kepala Kebun Raya.

Dalam surat tersebut, disebutkan ada lima fungsi dari Kebun Raya, yakni konservasi tumbuhan, penelitnan, pendidikan, wisata ilmiah, dan jasa lingkungan. Plt. Direktur Kemitraan dan Kebun Raya, Hendrian mengatakan, saat ini BRIN, tim riset dan PT Mitra Natura Raya (MNR) yang menjadi operator dari Kebun Raya, bisa memanfaatkan kelima fungsi agar lebih optimal.

“Oleh sebabnya, dilakukan optimasi beberapa infrastruktur fasilitas riset, antara lain agar pemanfaatan hasil riset bisa lebih terasa oleh user. Sebagai catatan penting, tidak ada satu fungsi mengalahkan yang lain,” kata Hendrian dalam konferensi pers yang digelar di Kebun Raya Bogor, Jumat (30/9) malam.

Hendrian pun menegaskan, tidak benar jika dengan adanya GLOW, fungsi wisata akan mengalahkan fungsi konservasi di Kebun Raya Bogor. Dia memastikan, kelima fungsi tersebut akan dipegang secara utuh, untuk bersama-sama dilakukan optimasi. 

Pada siang hari, riset pun masih diberikan perhatian yang sama. Dimana, kata Hendrian, riset dan konservasi merupakan bagian yang menjadi tugasnya, sementara infrastruktur dan fasiltias di Kebun Raya juga meningkat.

“Komitmen kami, kelima fungsi akan dipegang teguh dan akan dipptimalkan secara proporsional. Tidak ada satu fungsi mengalahkan yang lain,” tegasnya.

Hendrian menambahkan, saat ini banyak fasilitas riset di Kebun Raya yang belum terekspos dengan baik. Lantaran masyarakat masih fokus pada gemerlapnya GLOW. Padahal, Kebun Raya memiliki banyak peningkatan fasilitas riset.

“Jika mengusung pada lima fungsi, Insyaallah kelimanya tidak berubah, tapi jadi tugas utuh dan tidak mengalahkan satu sama lain,” ujarnya.

Direktur Sales dan Marketing PT MNR, Michael Bayu Sumarijanto mengatakan, di balik isu tentang Marwah Kebun Raya, Kebun Raya Bogor yang sudah hadir selama 200 tahun lebih mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

“Betapa kerennya kaum muda, Kebun Raya Bogor yang sudah 200 tahun lebih, mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman yang terukur. Tapi mampu berevolusi dan beradaptasi fanpa melakukan kerusakan agar bisa terus melakukan edukasi,” pungkasnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement